Kolose 1:15-23 part 5


Paulus melanjutkan perikop ini lagi dengan kembali menegaskan atribut dari Kristus. Paulus mengatakan bahwa Kristus memiliki kepenuhan Allah yang berkenan dalam diriNya. Juga, melalui Kristus, segala hal di bumi dan di Sorga menemukan kedamaian melalui kematianNya di salib.

Kepenuhan disini jika dilihat dari bahasa aslinya memiliki makna yang lebih dalam. Kepenuhan yang dipakai memiliki makna bahwa Allah bukan saja menjadi atribut dari Kristus, namun memiliki arti memenuhi Kristus. Dengan kata lain, hal ini ingin mengatakan bahwa Kristus bukanlah sekadar manusia beratribut Tuhan, namun Tuhan itu sendiri.

Perdamaian di sini merupakan salah satu tujuan dari salah satu peran Yesus yang disandangNya dalam gelar Raja Damai. Hal ini merupakan deklarasi dari Paulus bahwa Yesus yang mati di kayu salib, melakukan semuanya itu untuk mendamaikan kita manusia berdosa dengan Allah Bapa. Dosa dan kekudusan Allah adalah dua hal yang anti-thesis. Artinya, dua hal tersebut adalah hal yang sama sekali berlawanan. Di mana ada kesucian, disitu tidak ada dosa. Oleh sebab itu, seharusnya manusia tidak bisa bersatu dengan Allah. Namun karena kasih, maka Kristus yang adalah Tuhan rela mati di kayu salib untuk mendamaikan kita dari murka Allah.

Kita dapat melihat bahwa, penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus melalui salibnya, hanya akan mungkin jika Dia adalah Tuhan itu sendiri yang menjadi kurban tak bercacat. Bagaimana kita meresponi ini? Apakah dengan hidup sembarangan? Jika kita  hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Yesus dan tidak mengerti rahasia ini, maka kita adalah orang yang celaka. Bayangkan, jika kita turun jabatan di kantor saja kita sudah tidak senang, bagaimana Tuhan yang tidak terbatas rela berinkarnasi sebagai manusia dan mati demi mendamaikan kita? Semua itu adalah kasih yang terlalu besar untuk kita dapat mengerti. Namun hal yang pasti adalah, mengetahui ini, kita tidak bisa hidup sembarangan dalam dosa lagi. Jika kita sadar dengan pasti bahwa Kristus begitu besar, maka kita akan hidup menghargai Dia dengan hidup menurut apa yang Dia ingini, hidup yang suci.

Kiranya kita orang Kristen, boleh memiliki hidup yang berbeda dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Hidup yang berbeda dengan dunia dan memuliakan Dia dengan seluruh hidup kita.

Gambar diambil dari: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNr-P5cqgXl0Rf8SksPLDEdW4BeNxSh7z1-AelHiRkm4ao8oE2MUhMukgxUB-fV-3fpG7clz7cxcoNLEhu24br-92TSe9jJVaupFxNRcXUc0-fSGhybZrgjFQ5hK3cLFG4gtF71aPQVQE/s1600/manger+star.jpg


Comments