Kolose 1:24-2:5 part 7


Pada ayat terakhir dari perikop ini, Paulus menyatakan kesatuan hati gereja dalam invisible church. Paulus menyatakan walaupun ia tidak bersama dengan jemaat Kolose secara fisik, namun dalam roh ia bersatu, bersukacita melihat keteraturan dan keteguhan jemaat Kolose dalam Kristus.

Hal ini menekankan akan kesatuan seluruh umat Kristen di dunia terletak pada Roh. Seluruh orang percaya yang dipilih Tuhan memiliki Roh yang sama, yaitu Roh Kudus. Hal ini memberikan hubungan batin tanpa kontak langsung sekalipun. Jemaat Tuhan dapat berbagi sukacita dan dukacita melalui Roh ini. Hal ini yang mendasari konsep invisible chuch. Ada persekutuan umat percaya atau gereja yang tidak terlihat dan tidak terbatasi oleh sekadar tempat saja.

Ini kembali mengingatkan kita bahwa gereja tidak hanya disatukan oleh hubungan yang terlihat saja. Gereja memiliki ikatan yang jauh lebih kuat dari sekadar ikatan yang terlihat. Hal ini yang membuat Paulus dapat berbagi sukacita dengan jemaat di Kolose. Dalam konteks jemaat Kolose, Paulus berarti sadar akan ikatan ini bahkan dengan jemaat yang belum pernah ia temui sebelumnya. Hanay dengan ia mendengar bahwa ada sekelompok orang yang memiliki iman yang sama, Paulus dapat begitu intim dengan mereka.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah bersatu dalam gereja yang tidak terlihat ini? Mungkin tidak mudah bagi kita untuk memikirkan yang kita tidak pernah temui. Bagaimana dengan orang-orang di gereja lokal kita? Apakah kita sudah mengasihi mereka seperti yang Tuhan kehendaki?

Mari kita semua lebih peduli dan mengasihi sesama kita. Mulai dari mereka yang ada di gereja lokal kita, lalu kemudian kepada orang-orang yang jauh di Negara lain, orang-orang percaya yang sedang dalam pencobaan. Kiranya kita boleh mempraktekkan kasih Tuhan kepada kita terhadap mereka semua.

Gambar diambil dari: http://tithing.com/wp-content/uploads/2008/08/invisible-church-health-car.jpg

Comments