Kesimpulan Surat Filemon


Surat Filemon yang pendek ini ditulis oleh Paulus untuk Filemon, seorang pemimpin jemaat di Kolose boleh menerima kembali hambanya Onesimus yang sebelumnya sudah mencuri dari rumah Filemon. Paulus mengerti dengan benar kehendak Allah dengan bersikeras mengirim Onesimus untuk kembali bersekutu dengan Filemon daripada membuat Onesimus melayani dirinya di penjara Roma. Sedangkan Filemon sendiri diberi ruang oleh Paulus untuk berespon menganai apakah ia mau menerima Onesimus kembali kepadanya. Walau demikian, Paulus memberikan alasan-alasan mengapa Filemon harus menerima Onesimus. Karena Paulus mengerti bahwa itu yang terbaik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam kasus ini.

Sering kali kita di hidup ini dihadapkan dengan pilihan. Kadang pilihan ini begitu penting sehingga akan menentukan jalannya hidup kita di masa depan. Apa yang kita pertimbangkan dalam memilih pilihan yang penting ini? Apakah kita memikirkan apa yang Tuhan inginkan? Atau hanya memilih mana yang Nampak lebih menguntungkan bagi kita sambil mencari-cari alasan bagaimana memasukkan Tuhan dalam argument kita memilih pilihan tersebut. Paulus mengajarkan melalui surat ini bahwa kita harus berespon dengan benar kepada apa yang Tuhan kehendaki walau kita diberikan kehendak bebas untuk memilih oleh Tuhan.

Untuk dapat berespon dengan benar, kita perlu memiliki keintiman dengan Tuhan. Kita harus mengenalnya dekat melalui FirmanNya. Tanpa relasi yang dekat antara kita dengan Tuhan, jangankan mengetahui kehendakNya, bahkan kita mungkin tidak tahu apakah kita sudah menyembah Tuhan yang benar atau tidak. Perjalanan mengenal Tuhan ini tidak berlangsung 1 hari, 1 minggung atau bahkan 1 tahun. Perjalanan ini berjalan terus sepanjang kita masih hidup di dunia ini.

Oleh sebab itu, mari kita mengenal Tuhan kita Yesus Kristus lebih lagi melalui FirmanNya yaitu Alkitab. Belajar mengenal Dia dengan benar melalui theology yang sudah teruji dari zaman dahulu kala. Agar hidup ktia boleh berespon dengan benar terhadap kehendakNya dan namaNya dipermuliakan.


Comments