Efesus 1:15-23 part 3


Paulus kembali melanjutkan perikop ini dengan menunjukkan media perantara yang Allah gunakan untuk menyalurkan keMahakuasaanNya kepada manusia. Paulus menyatakan satu-satunya cara yang menjembatani kita dengan keMahakuasaan Allah Bapa adalah Kristus Yesus anakNya yang tunggal. Allah Bapa mendemonstrasikan kekuatanNya yang tak terbatas dengan membangkitkan Yesus dari kematian dan menempatkan Dia di sisi kananNya. Dimana tempat itu adalah tempat di atas segala autoritas di dunia ini. Tidak hanya itu saja, kekuasaan Kristus menjadi hal yang berlaku dari kekal sampai kekal dan tidak terbatas waktu. Kemudian Paulus menutup perikop ini dengan menyatakan bahwa Kristuslah kepala dari gereja yang merupakan tubuhNya yang mmerupakan kepenuhanNya yang memenuhkan semua.

Apa implikasi dari hal ini? Kenapa Paulus menyebutkan cara Allah mendemonstrasikan keMahakuasaanNya dengan membangkitkan Kristus dan mendudukkanNya di posisi tertinggi tersebut? Karena kematian Kristus adalah kematian yang berbeda dengan kematian manusia lainnya. Apa bedanya? Kematian Kristus adalah kematian yang seharusnya tidak terjadi. Karena maut pada dasarnya adalah hukuman untuk dosa dan Yesus tidaklah berdosa sepanjang hidupNya. Kristus harus mati, terlebih mati dengan cara yang paling hina pada zaman itu karena dosa kita semua DIa tanggung dan Dia sebagai satu-satunya manusia yang mampu meminum cawan amarah Allah kepada manusia yang berdosa. Ketika Dia naik ke salib, seluruh dosa manusia ada di pundakNya, bahkan sampai Allah Bapa memalingkan wajahNya dari Kristus. Jadi ketika kebangkitan yang dilakukan oleh Allah Tritunggal, Pribadi yang dibangkitkan adalah Pribadi yang paling berdosa dari seluruh manusia.

Namun kita dapat mengatakan bahwa masih ada manusia lain yang tentu berdosa yang dibangkitkan Kristus dengan kuasa dari Allah Bapa seperti Lazarus. Hal yang tidak ada duanya adalah menempatkan AnakNya yang tunggal tersebut di kananNya dan memberikan Dia kuasa diatas segala kuasa. Perlu diingat bahwa Kristus yang dimaksud adalah Kristus yang sudah berinkarnasi dan bangkit dengan tubuh mulia, dimana tubuh mulia tersebut pun memiliki tangan yang berlubang karena paku. Allah Bapa menempatkan AnakNya yang sudah menjadi manusia dan memikul dosa seluruh umat manusia untuk kembali ke kedudukanNya sebagai Pribadi yang di sebelah kananNya. Hal ini mendemonstrasikan keMahakuasaanNya sekaligus keMahakasihanNya.

Ditambah lagi Allah yang seperti itulah yang dengan perantara Kristus menjadi kepala dari gereja sebagai persekutuan orang percaya. Kepala berarti Dia yang menajdi jendral. Dia yang mengarahkan kemana kita harus jalan, apa yang harus kita lakukan. Kita hanyalah alat gerak yang menjadi kaki dan tangan Kristus untuk melakukan pekerjaanNya di dunia ini.

Sebagai kaki tangan dari Kristus yang begitu luar biasa. Hendaknya kita semua tidak khawatir. Karena jendral kita adalah jendral yang dianugerahi kuasa tertinggi. Hendaknya kita mempercayai jendral kita dan taat akan setiap perintahNya agar setiap hidup kita boleh bekenan bagi Tuhan.

Comments