Efesus 1:3-14 Part 2


Bagian selanjutnya dari perikop ini membahas sebuah konsep penting yang diimani oleh orang reformed, yaitu adalah konsep predestinasi. Paulus menjelaskan predestinasi dengan frase “In love”. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita ini tidkalah layak untuk menerima keselamatan, hanya karena kasihnya, Sola Gratia, kita dipilih dan diselamatkan. Terlebih lagi dipilih sejak dunia belum dijadikan. Betapa besar kasih Allah akan kita?

 Paulus kemudian  langsung menunjukan bahwa keselamatan kita tersebut hanay dimungkinkan oleh sang perantara Yesus Kristus yang telah mati bagi kita semua. Di sini juga ditunjukkan bahwa benar-benar karena anugrah sajalah kita dapat hidup. Karena tidak saja kita diadopsi menjadi anak, namun juga Allah Bapa merelakan AnakNya untuk mati bagi kita semua.

Tidak berhenti disitu saja, Paulus juga menambahkan kata-kata menarik yaitu, “according to the purpose of His will.” Hal ini dengan jelas mengindikasikan bahwa kita diselamatkan untuk sebuah tujuan, dan tujuan itu jelas dipaparkan di ayat 6: “to praise of his glorious grace, which he has blessed us in the Beloved. Untuk memuliakan Allah dalam anugrahNya yang sudah Dia berikan pada kita.

Jika dapat disimpulkan, kita telah menerima berkat terbesar yang dapat kita terima sejak bahkan dunia dijadikan; yaitu berkat dipilih sebagai umat dan diangkat sebagai anak oleh Allah Bapa.Sering kali kita berdoa memohon berkat kepada Tuhan. Berkat apakah yang kita minta? Bersykur tentang berkat yang manakah kita selama ini? Jika ada sedikit keuntungan dalam segi uang, kita akan bersyukur. Jika ada orang yang sembuh dari sakit kita bersyukur. Hal-hal tersebut memang tidak salah, karena memang itu adalah berkat. Namun sering kali kita justru terlalu terfokus terhadap hal-hal kecil tersebut dan melupakan berkat Tuhan yang terbesar yang kita dapat terima.

Kiranya kita semua boleh disadarkan akan apa yang penting kita syukuri dan minta dan boleh hidup memuliakan Tuhan dengan hidup yang satu kali ini.

Comments