Efesus 2:11-22 part 2


Paulus melanjutkan perikop ini dengan memberikan penjelasan mengenai redemption dalam Kristus.  Paulus menjelaskan bahwa yang membawa kita berdamai dengan Bapa adalah Kristus yang merupakan damai itu sendiri. Perdamaian yang di atas segala hukum dan aturan yang seharusnya membinasakan kita, itulah perdamaian sejati yang Kristus bawa untuk kita.

Mari kita berhenti sejenak dan merenungkan bagaimana setelah membahas kejatuhan kita yang begitu jauh sampai diasingkan dari umat pilihan, namun karena kematian seorang yang tak bersalah kita boleh diperdamaikan dengan Allah Bapa. Kristuslah satu-satunya jalan perdamaian kita dengan Allah. Kristus bahkan menegaskan hal ini dengan mengatakan bahwa diriNya adalah jalan kebenaran dan hidup dan tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Allah Bapa tanpa melaluiNya (Yohanes 14:6).

Jika Kristus mengatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan yang membatasi hubungan kita dengan Allah Bapa, maka jalan tersebut haruslah kita lewati agar sampai kepada tujuan. Masalahnya adalah jalan ini adalah jalan yang sempit dan hanya orang-orang pilihan sajalah yang boleh melewatinya.  Bayangkan ada 2 ruangan besar sekali yang hanya dihubungkan oleh sebuah lorong kecil. Kita haruslah menjelajah seluruh ruangan tersebut untuk mencari 1 lubang kecil tempat kita dapat menyeberang ke ruangan sebelah yang kita tuju. Hal ini sama seperti bagaimana kita harus bersikap terhadap jalan keselamatan kita satu-satunya. Kita harus dalam anugerahNya, giat mencari Sang Jalan kita ini. Terus berusaha mengenalNya dalam seluruh hidup kita. Sehingga ketika saatnya tiba, maka kita bias tahu dengan pasti pintu yang mana yang akan membawa kita kepada sisi keselamatan tersebut.

Kiranya kita mencari Sang Jalan itu melebihi mencari emas dan perak sekalipun. Berusaha semakin mengeriNya dari hari ke hari. Agar ketika saatnya tiba, kita boleh sadar dengan pasti bahwa yang kita percaya adalah KEBENARAN.

Comments