Efesus 3:14-21 part 4


Pada kelanjutan perikop ini, Paulus mengembalikan seluruh kemuliaan bagi Allah dalam penutup doanya. Paulus mengatakan bahwa doanya ditujukan kepada Tuhan yang Mahakuasa yang dapat melakukan hal yang jauh lebih melimpah dari apa yang kita manusia dapat pikirkan dan bayangkan. Paulus juga mengatakan bahwa untuk Tuhanlah segala kemuliaan di gereja melalui Yesus Kristus sepanjang masa. Hal ini merupakan doxology dalam doa Paulus untuk jemaat di Efesus. Bagian ini merupakan bagian yang esensi dari sebuah doa yang dipraktekkan oleh Paulus. Paulus sebelumnya menuliskan bagaimana seluruh kemuliaan harus dikembalikan kepada Tuhan sang Pencipta.

Doxology Paulus ini memiliki beberapa poin penting. Poin yang pertama adalah bahwa Paulus menyebutkan tujuan doanya dengan jelas. Dia meletakkan segala harapannya hanya kepada Tuhan yang Mahakuasa. Dimana Tuhan kita memiliki kebijaksanaan yang untuk menyelesaikan doa kita dengan cara yang tidak terduga melebihi segala akal pikiran kita. Hanya terhadap pribadi seperti inilah kita dapat beriman bahwa segala apa yang kita doakan boleh tiba di pribadi yang benar.

Poin kedua yang perlu dicatat adalah bahwa Paulus sekali lagi menyebutkan sebuah esensi dari sebuah gereja. Gereja ada untuk memuliakan Tuhan. Kita umat percaya ada untuk memuliakan Tuhan. Sebagai orang percaya kita dipanggil agar boleh hidup bersekutu bersama orang percaya lainnya dan tujuan kita bersekutu tidak lain lagi adalah memuliakan Tuhan. Jadi jika sebuah gereja kehilangan manfaatnya, maka gereja tersebut tidak akan menerima berkat dari Tuhan. Berkat disini dapat dilihat dari pengenalan akan Tuhan dan pertumbuhan yang didapatkan dari gereja tersebut. Juga, dengan Paulus mengucapkan gereja dalam doanya, ini merupakan sebuah tanda bahwa gereja adalah institusi yang penting untuk ada dalam dunia ini.

Poin ketiga adalah bahwa segalanya harus melalui Kristus yang berlaku dari kekekalan sampai kekekalan. Seperti yang dibahas di perikop-perikop sebelumnya, Paulus menekankan bahwa hanya ada satu jalan menuju ke Bapa, yaitu Kristus dan ketetapan ini akan berlaku sampai Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Oleh sebab itu, kita tidak boleh melupakan mengatasnamakan seluruh doa kita dalam nama Kristus Tuhan dan Perantara kita.

Kiranya kita mengingat bahwa setiap doa dan tindakan kita haruslah bertujuan memuliakan Tuhan kembali. Tanpa itu kita telah berdosa dengan mengambil kemuliaan Tuhan bagi kita sendiri.

Comments