Christmas 2012


Karena hari ini adalah hari yang spesial dimana kita boleh mengingat sekali lagi salah satu peristiwa yang paling besar dalam sejarah, yaitu Natal, kelahiran Tuhan Yesus ke dalam bumi. Apa yang anda pikirkan ketika hari Natal hendak tiba? Apakah Natal berarti liburan panjang? Apakah Natal berarti diskon besar-besaran? Apakah Natal berarti pesta pora dan makan maknana enak? Ataukah Natal berarti Santa Claus? Pada zaman ini, makna Natal sudahlah bergeser jauh dari apa yang diceritakan di Alkitab.

Natal adalah sebuah peringatan untuk mengingat kelahiran Yesus Kristus dalam dunia ini. Siapakah Dia yang lahir itu? Yesus adalah Mesias yang sudah ditunggu oleh bangsa Israel sejak dahulu kala. KelahiranNya sudah dinubuatkan oleh para nabi di perjanjian lama. Namun anehnya, walaupun Dia adalah pribadi yang ditunggu-tunggu Israel, kehadiranNya ketika Natal ditolak oleh orang-orang. Hingga Ia harus lahir di tempat yang begitu sederhana; palungan. Selain lahir di palungan, saksi yang menyaksikan kelahiranNya adalah kaum gembala dan orang majus yang tidak dianggap sah jika memberi kesaksian.

Cara lahir ke bumi yang unik ini dipilihNya untuk menyatakan cara kerja Allah yang rahasia. Padahal peristiwa ini adalah peristiwa yang lebih dari sekadar luar biasa. Peristiwa ini adalah satu-satunya titik temu antara dunia yang tak terbatas dan terbatas, kekal dan sementara, pencipta dan ciptaan. Karena pada momen ini, Yesus yang merupakan oknum kedua dari Allah Tritunggal mengambil tubuh manusia yang berdarah dan daging, berinkarnasi ke bumi. Hal ini membuat Ia yang tidak terbatas turun menjadi terbatas, yang kekal menjadi sementara dan yang Pencipta mengambil rupa ciptaan.

Bayangkan jika kita adalah seorang direktur di sebuah perusahaan terkemuka. Suatu hari, perusahaan kita bankrut dan kita terpaksa menganggur. Lalu rumah kita terbakar api dan kita harus jadi gelandangan yang meminta-minta sedekah kepada orang-orang di pinggir jalan. Bagaimana perasaan kita? Pasti sangat menderita! Kita yang tadinya biasa dengan posisi kita yang tinggi, harus terpaksa menjadi orang yang begitu dipandang rendah. Namun Kristus mengalami hal yang jauh lebih dari ini…

Kristus adalah raja segala raja, Allah segala allah, Sang Pencipta, namun Ia dengan RELA turun ke bumi berinkarnasi menjadi manusia yang terbatas. Lebih-lebih karena Ia melakukannya dengan rela, nilai dari inkarnasi ini begitu mulia.

Oleh sebab itu, mari kita mengingat sekali lagi, peristiwa luar biasa ini dari kacamata yang benar. Ingatlah peristiwa mulia ini, dan renungkan kembali betapa besar kasih Allah terhadap kita manusia yang berdosa sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal untuk lahir dan mati bagi kita.

Comments