Efesus 4:17-32 part 6


Pada poin selanjutnya dari ciri manusia yang memiliki hidup baru, Paulus menyingung salah satu aspek yang sangat dekat dengan manusia bahkan pada zaman ini. Paulus membahas mengenai bagaimana seharusnya kita bertutur kata. Paulus berkata janganlah kata-kata yang menjatuhkan keluar dari mulut kita, sebaliknya, hendaklah kata-kata membangun yang boleh keluar dari mulut kita agar boleh menjadi berkat bagi orang lain. Paulus kembali mengkontraskan bagaimana mulut yang destruktif hendaknya menjadi mulut yang konstruktif seperti di bagian sebelumnya. Namun pada bagian ini Paulus khusus menyorot mulut.

Ada pepatah berkata bahwa lidah dapat memotong lebih dalam dari pisau. Hal ini terbukti benar dalam berbagai kasus dalam kehidupan. Yakobus dalam suratnya menggambarkan betapa liar dan betapa tidak bisa dikontrolnya lidah manusia. Yakobus juga menyebutkan bahwa lidah dapat digunakan untuk memuji dan mengutuk. Lidah bagaikan pedang bermata dua yang jika salah digunakan dapat menhancurkan banyak hal. Hal ini membuat Paulus menyorot secara khusus bagaimana kita bertutur kata.

Paulus mengatakan bahwa kita harus pertama-tama mengontrol mulut kita agar tidak mengeluarkan kata-kata negatif. Pada zaman ini, mengumpat menjadi suatu hal yang sering dilakukan orang dan umpatan biasanya berisi kata-kata yang tidak membangun. Dari contoh ini kita bisa mengambil contoh hal yang bisa kita kontrol sebagai manusia yang sudah lahir baru dan diubah. Banyak lagi kasus kata-kata kotor biasa keluar dari mulut kita. Oleh kasihNya yang mengubah kita, kita harus bisa menghentikan pengucapan kata-kata yang kurang baik ini.

Tidak berhenti sampai di menghentikan yang negatif, Paulus melanjutkan agar kita mengubahnya menjadi kata-kata positif yang membangun orang. Hal ini harus merupakan ciri dari orang yang sudah bertobat. Kata-kata ini bukan seperti kata-kata motivasi yang dibiasakan untuk dicuapkan. Namun kata-kata ini merupakan ungkapan hati kita yang bersyukur kita sudah diselamatkan oleh Tuhan. Jika kita telah merasakan betapa besar kasih Allah pada kita, maka kita akan ingin membagikannya kepada orang lain.

Kiranya mulut kita boleh menjadi mulut yang memuliakan Tuhan dalam segala kesempatan. Dapat menjadi berkat bagi banyak orang.

Comments