Efesus 5:1-21 part 2


Pada kelanjutan perikop ini, Paulus memberikan contoh atau aspek dalam hidup dalam kasih. Untuk contoh yang pertama, Paulus mengangkat imoralitas seksual atau percabulan dan segala ketidakmurnian atau ketamakan bahkan tidak boleh disebutkan diantara umat Allah.

Paulus mengambil tema ini karena dua hal ini menjadi masalah besar bagi umat manusia. Yang pertama adalah masalah sexual. Dalam hidup ini Tuhan memberikan fungsi seksual bagi manusia dengan tujuan untuk dapat berkembang biak dan memenuhi bumi seperti yang dituliskan di kitab Kejadian. Sebagai tambahan, Tuhan memberikan manusia sebuah anugerah untuk dapat menikmati hubungan seksual yang benar. Namun sering kali hubungan seksual ini menjadi hal yang disalahgunakan oleh manusia yang jatuh dalam dosa. Hal ini menjadi dosa manusia yang sering sekali manusia jatuh.

Sedangkan hal selanjutnya yang Paulus angkat adalah ketamakan. Ketamakan ini adalah kata yang sama dengan kata mengingini pada hukum taurat terakhir. Manusia diberikan kesempatan untuk mengelola bumi pada saat penciptaan. Namun sekali lagi setelah manusia jatuh dalam dosa, fungsi ini menjadi rusak. Manusia jadi menginginkan untuk dapat mengontrol dan memiliki segalanya. Manusia memiliki rasa tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki.

Pada kecabulan, sudah jelas hal ini menjadi hal yang berlawanan dengan berjalan dalam kasih. Karena dengan kita melakukan kecabulan, maka kita tidak mengasihi pasangan kita dan juga tidak mengasihi pihak yang kita cabuli. Sedangkan pada ketamakan, kita tidak berjalan dalam kasih karena jika kita terus menginginkan hal yang tidak kita miliki, berarti kita tidak menghargai atau mengasihi apa yang kita miliki. Terlebih lagi berarti kita tidak mengasihi Tuhan yang memberikan apapun yang sudah kita miliki sebelumnya.

Oleh sebab itu, kiranya kita boleh menjaga diri terhadap dosa-dosa yang sering terjadi ini. Bukan dengan kita berusaha melarikan diri dari dosa-dosa ini saja, namun kita harus mencintai dan mengasihi Allah terlebih dahulu, seperti Allah mengasihi kita, sebelum kita bisa meninggalkan dosa-dosa ini. Karena mustahil bagi manusia dapat menang melawan dosa-dosa tanpa bantuan Tuhan.

Comments