Efesus 5:1-21 part 9


Selanjutnya dalam aspek berjalan dalan kebijaksanaan, Paulus emngatakan hendaknya kita tidak minum anggur karena itu adalah sebuah penyelewengan. Kemudian Paulus mengontraskan penyelewengan ini dengan kondisi penuh dengan Roh Kudus. Apa hubungan kedua hal ini?

Poin sentuh antara kedua hal ini adalah pengendalian diri. Minum anggur hingg terjadi penyelewengan menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat menjadi tuan atas dirinya sendiri dan mengendalikan dirinya. Sebaliknya, kondisi penuh dengan Roh, melambangkan pengendalian diri yang didasari dengan takut akan Allah. Tulisan buah Roh yang ditulis Paulus kepada jemaat di Galatia mendukung hal ini karena salah satu rasa dari buah Roh yang disebutkan Paulus di surat Galatia adalah pengendalian diri.

Pengendalian diri ini Paulus kategorikan sebagai hal yang tidak bijak. Jadi jika kita hilang kendali diri, itu permasalahannya adalah karena kita tidak bijak. Kebijasanaan dapat kita lihat dari bagaimana orang membedakan baik dan buruk, lalu kemudian menjalankan yang baik dan meninggalkan yang buruk. Jadi dalam hal pengendalian diri, seluruhnya merupakan sebuah keputusan. Apakah kita menyerah terhadap apapun yang menyebabkan kita hilang kontrol akan diri kita? Ataukah kita bisa dengan bijak melihat permasalahan yang ada dan memutuskan dengan keberanian untuk tidak menyerahkan diri kepada si jahat?

Kiranya kita semua boleh meminta bijaksana yang sejati dari Tuhan, agar kita lebih bijak untuk mengambil keputusan yang benar dalam berbagai masalah. Sehingga kita tidak perlu untuk kehilangan kontrol akan diri kita.

Comments