Efesus 6:21-24


Setelah panjang lebar Paulus menuliskan surat kepada jemaat di Efesus, maka Paulus menutup surat ini dengan dua buah bagian: bagian ucapan terima kasih dan pemberkatan. Paulus secara khusus berterima kasih kepada Tikhikus, seorang yang dengan setia diutus Paulus untuk menyampaikan surat ini kepada jemaat di Efesus.

Paulus kemudian sebelum mengakhiri suratnya, menyempatkan untuk menuliskan pemberkatan kepada jemaat di Efesus. Paulus tidak menuliskan dan meninggalkan jemaat itu tanpa apapun. Namun karena Paulus tidak dapat hadir secara langsung karena kondisinya yang dipenjara, maka Paulus memberkati jemaat di Efesus dalam tulisan suratnya. Isi dari pemberkatannya pun berkisar di empat poin dimana gereja biasanya keropos: damai, kasih, iman dan anugerah. Paulus juga ingat bahwa pemberkatan tersebut adalah dalam nama Allah Tritunggal.

Dari penutup di surat Efesus ini, Paulus menunjukkan bagaimana ia perduli akan jemaat-jemaat yang ada. Walaupun ia terbelenggu, ia tetap menulis surat dan mengutus orang untuk menyampaikan surat tersebut. Terlebih lagi Paulus memberkati jemaat di Efesus agar perlindungan Tuhan boleh menjaga jemaat tersebut dan mempertumbuhkannya. Kita sebagai sesame orang Kristen haruslah memiliki hati seperti Paulus. Paulus memiliki hati yang total akan pengkabaran injil di luar tanah Israel. Ada tidak dirinya di medan pengkabaran Injil, tidak mempengaruhi hatinya yang rindu agar orang mengenal Tuhan dengan benar.

Kiranya kita sebagai orang Kristen, juga memiliki semangat yang serupa dengan Paulus. Semangat yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun memikirkan bagaimana pekerjaan Tuhan dalam panggilanNya boleh terpenuhi dalam hidup kita ini. Agar nama Tuhan boleh dinyatakan ke seluruh dunia.

Comments