Kolose 1:3-14 part 3


Pada kalimat terakhir di paragraph ini, Paulus menekankan penjelasan akan pentingnya peran Epafras dalam bagaimana adanya gereja di Kolose. Paulus mengatakan bahwa Epafras adalah wakil jemaat Kolose sebagai orang yang pelayan Kristus yang setia dan juga orang yang mengabarkan akan pertumbuhan jemaat di Kolose, terutama dalam kasih.

Peran Epafras merupakan peran yang krusial dalam berdirinya sebuah gereja. Melalui panggilan Tuhan dan beban yang diberikanNya kepada Epafras, Epafras dapat mendengar Injil keselamatan ketika ia berada di Efesus dan terbeban untuk memberitakan Injil di kota darimana ia berasal. Melalui api penginjilan inilah sebuah jemaat baru dapat dibentuk yang berarti ladang Tuhan yang besar digarap.

Jika kita bisa merefleksikan hidup kita masing-masing, dimanakah letak api penginjilan ini dalam hidup kita? Bagaimana hati ini bisa begitu santai melihat banyak orang menuju kebinasaan? Epafras menjadi contoh yang sangat tepat untuk mengingatkan kita semua orang percaya. Kebanyakan dari kita diberikan hak istimewa untuk mendengarkan Injil melalui kotbah di gereja kita setiap minggunya. Kita juga bisa mendapatkan akses ke Alkitab dengan mudah. Namun dimanakah api penginjilan kita?

Jika kita bandingan dengan seorang Epafras, ia mungkin saja sedang dalam perjalanan dan secara ‘kebetulan’ melewati Efesus dimana ia kemudian mendengarkan Injil sekali dan bertobat. Kemudian melalui beban dan panggilan yang diberikan Tuhan ia kembali ke Kolose dan mengabarkan Injil di Kolose yang berujung lahirnya gereja di Kolose. Epafras tidak mendengarkan Injil setiap minggu. Epafras tidak memiliki Alkitab kita yang lengkap. Namun ia dapat berreaksi dengan tepat atas Injil yang ia terima.

Kiranya kita boleh lebih serius memandang Injil, mengingat selalu betapa kita dianugerahi sesuatu yang sangat berharga dan boleh meminta api untuk menginjili sebagai respon kita terhadap Firman yang kita dengar.

Gambar diambil dari: http://www.pravmir.com/wp-content/uploads/2012/10/75628.jpg


Comments