Efesus 5:21 - 6:9 part 5


Selanjutnya Paulus memberikan sisi lain dari hubungan orang tua dan anak, yaitu apa yang harus dilakukan orang tua. Paulus mengatakan hendaknya orang tua yang diwakili oleh sosok ayah, tidak membawa anak kepada kemarahan, melainkan membawa mereka kepada disiplin dan perintah-perintah dari Tuhan.

Sebagai komplemen dari anak yang harus taat dan hormat kepada orang tua, orang tua haruslah tidak membawa anak-anak mereka kepada kemarahan. Kejadian dimana seorang anak marah kepada orang tuanya bukanlah kejadian yang sering terjadi. Sebagai pihak yang memiliki ordo yang di bawah orang tua, pada umumnya seorang anak hanya akan mengalami kekecewaan atau kesedihan. Kemarahan hanya akan timbul di suatu titik dimana perasaan hormat kepada orang tua itu hilang. Hilangnya rasa respect dari anak kepada orang tua hanya bisa disebabkan satu hal, yaitu kesasian hidup orang tua sudah benar-benar keterlaluan.

Sebagai orang tua, hendaknya kita memperhatikan kesaksian hidup kita. Bagaimana seorang orang tua hidup akan sangat mempengaruhi cara hidup anaknya kelak. Seorang yang rajin akan memotivasi anaknya untuk rajin juga. Begitu pula seorang yang malas anak dicontoh anaknya yang kemudian akan menjadi anak yang malas juga.

 Oleh sebab itu Paulus mengatakan hendaknya kita membawa anak kita kepada disiplin dan perintah dari Tuhan. Karena hanay dengan mengenal disiplin Tuhan yang absolut, seorang anak dapat melihat hidup orang tua mereka dengan benar. Tentu saja untuk memperkenalkan hal ini harus melewati kesaksian hidup dari sang orang tua.

Kiranya setiap orang tua boleh mengaji kembali kesaksian hidup mereka. Apakah kehidupan kita sudah sesuai dengan Firman Tuhan? Sehingga kita boleh membawa anak kita kepada Firman yang sama yang sudah diterima oleh kita terlebih dahulu.

Comments