Kolose 2:16-23 part 3


Selanjutnya, Paulus bertanya menantang jemaat di Kolose mengenai iman mereka tentang kematian Kristus. Paulus bertanya kepada jemaat Kolose, jika dengan Kristus mereka telah mati bersama roh-roh dunia, mengapa mereka harus tunduk terhadap aturan-aturan duniawi lagi yang berdasarkan ajaran manusia berdosa.

Pertanyaan ini menantang jemaat Kolose untuk kembali beriman kepada karya keselamatan Kristus yang mereka percayai. Jemaat Kolose telah menerima Injil yang sejati dari Epafroditus. Injil ini tentu dengan jelas menyatakan bahwa Kristus telah mati di kayu salib dan bersamaan dengan kematianNya, kuasa kegelapan pun ikut tunduk di bawah kakiNya. Jemaat Kolose mengetahui hal ini dan bersukacita mengenai hal ini. Namun akibat ajaran-ajaran yang tidak bertanggung jawab, iman mereka mengenai kecukupan kematian Kristus mulai goyah. Pertanyaan ini diajukan Paulus untuk menantang jemaat Kolose yang goyah untuk boleh kembali beriman kepada Kristus.

Bagaimana jika pertanyaan yang sama ini diajukan kepada kita yang hidup pada zaman ini? Apakah kita bisa menjawab mengapa kita tetap berkubang dengan dosa? Betapa malunya kita sebagai orang yang sudah ditebus, sama seperti Paulus yang juga ditebus, namun kita tidak dapat menghadapi pertanyaan ini.

Jawaban yang benar dari pertanyaan ini hanyalah satu, yaitu karena kita masih mencintai dosa. Menjawab pertanyaan ini dengan jujur sama dengan kita mengaku dosa kita. Namun untuk kita dapat mengaku dosa ini, butuh dorongan dari Roh Kudus yang menghancurkan hati kita ketika Dia membawa dosa kita dihadapan kesucian Allah. Di depan kesucianNya, kita akan dapat melihat betapa hinanya hidup kita ini. Dari situ maka kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan jujur dan bertobat kembali ke jalan yang benar.

Mari kita mengingat Daud, satu tokoh Alkitab lain yang meresponi hardikan dari Natan, yang secara autoritas dan status dibawahnya. Daud mengerti dibalik sosok Natan yang lebih rendah darinya, ada sosok Allah suci yang tak terbatas. Daud langsung mengaku dosanya dan bertobat kembali mengikut Tuhan lagi. Kiranya kita bisa hidup mencontoh Daud dalam menjawab pertanyaan Paulus ini.

Gambar diambil dari: http://cyberbrethren.com/wp-content/uploads/2013/02/repentance.jpg

Comments