Kolose 3:1-17 part 7


Paulus melanjutkan suratnya dengan membahas bagaimana Firman Tuhan yang berisi ajaran-ajaran dari Tuhan berlaku pada kita. Paulus menyatakan agar kita membiarkan Firman Tuhan tinggal dalam diri kita. Dari dalam diri kita, Firman tersebut dapat mengajar dan menegur satu sama lain dengan hikmat yang dari Tuhan, serta membuat kita bernyanyi mazmur, himne dan nyanyian rohani dengan penuh ucapan syukur kepada Allah.

Hal yang pertama dapat kita sorot dari bagian ini adalah kata membiarkan. Kata ini dengan jelas menyatakan posisi kita terhadap Firman Tuhan. Firman Tuhan lah yang aktif dan kita hanya pasif saja. Jadi semua hal yang Paulus katakan tidak dapat dihasilkan manusia jika Tuhan tidak mengaruniakan pengertian terhadap FirmanNya.

Jika kita sudah membuka hati kita dan membiarkan Firman itu tinggal di dalam kita, Firman tersebut dapat bermanifestasi menjadi sebuah pengajaran yang mengajar sekaligus menegur kita dengan hikmat dalam bentuk nyanyian mazmur yang penuh dengan ucapan syukur. Paulus menggunakan kata nyanyian karena pada zaman itu, banyak pengajaran yang disampaikan melalui nyanyian-nyanyian himne rohani melalui kata-kata lagu tersebut. Poin penting dalam bagian ini adalah hati kita seharusnya terus-menerus mengucapkan syukur atas setiap pengajaran dalam hidup ini yang sebenarnya dapat dikatakan setiap saat. Ketika kita serperti sudah tidak ada lagi yang dapat kita syukuri, paling tidak kita masih dapat bersyukur bahwa Tuhan masih mengajar kita menurut hikmatNya.

Hal ini menjadi masalah besar yang tidak disadari oleh umat Kristen zaman sekarang. Kita banyak berpikir bahwa merekalah yang secara aktif mencari Firman. Kita sering berpikir dengan rasio kita, kita dapat mengerti Firman yang dari Tuhan. Padahal Alkitab tidak menyatakan demikian, Alkitab menyatakan bahwa semua Firman yang dibukakan Allah kepada manusia adalah murni karena nugerahNya. Juga kita walau sudah menerima pengertian ini, banyak gagal mengerti bahwa ini adalah anugerah belaka sehingga kita jarang sekali mengucapkan syukur untuk hal ini.

Mari kita semua sadar bahwa kita tidak punya modal untuk mencari Firman Tuhan. Kita seperti domba yang ditemukan oleh Tuhan kita sang gembala. Semuanya adalah anugerah belaka. Oleh sebab itu, mari kita semua mengucap syukur atas setiap Firman yang mengajar kita untuk hidup makin serupa dengan Kristus.

SOLA GRATIA!

Gambar diambil dari: http://bogdankipko.com/wp-content/uploads/2011/07/grace_of_god_pic-300x225.jpg

Comments