Filemon 1:8-22 part 4


Perikop ini kembali dilanjutkan oleh Paulus dengan menyatakan bahwa ada sebuah alasan mengapa Onesimus harus lari dari Filemon dan akhirnya kembali lagi. Paulus menyatakan bahwa memang mungkin Onesimus harus berpisah dari Filemon untuk dapat bersatu kembali selamanya. Namun bukan sebagai budak lagi, sebagai saudara seiman dalam Kristus. Paulus juga dapat peka mengerti bahwa Onesimus akan menjadi seseorang yang berharga lebih bagi Filemon daripada bahkan untuk dirinya sendiri.

Rencana Tuhan akan nasib Onesimus begitu unik. Onesimus diijinkan Tuhan untuk berdosa dengan mencuri milik Filemon. Namun ternyata setelah ia kabur dari Filemon, ia justru bertemu Paulus dan bertobat karena Injil yang disampaikan Paulus. Dari sana Paulus menyuruhnya untuk kembali ke sisi Filemon untuk menjadi berkat bagi seluruh isi rumah Filemon dan jemaat yang lain di sekitar Kolose. Hal ini menunjukkan kedaulatan Allah akan bagaimana Dia memakai Onesimus agar menjadi berkat bagi banyak orang.

Kita sering sekali mempertanyakan nasib kita. Bahkan sampai tidak hanya bertanya ke Tuhan, namun ke pihak-pihak lain. Orang begitu penasaran akan apa yang akan terjadi kepada dirinya. Hal ini yang menyebabkan ramalan, horoscope dan jimat begitu dicari oleh orang-orang. Orang-orang tersebut ingin sekali memiliki hidup yang terjamin. Kita, sebagai anak-anak Tuhan memiliki jaminan yang paling terpercaya.

Tuhan sendiri yang menjanjikan bahwa Dia akan setia berjalan bersama dengan umatNya yang setia mencari diriNya. Kadang bahkan Tuhan memakai dosa dalam hidup kita untuk dapat menjadi salah satu dari rangkaian rencanaNya yang indah, seperti apa yang terjadi pada Onesimus. Kita sering sekali terjebak dalam frustasi karena telah melakukan dosa dalam hidup ini. Merasa bahwa dunia sudah tidak ada harapan lagi. Semua itu adalah tipuan dari setan yang terus menimbulkan rasa bersalah dalam hati kita. Jika memang kita merasa menyesal melakuakn dosa tersebut, BERTOBATLAH! Karena Ia adalah Allah yang setia dan adil (1 Yoh 1:9). Tanpa pertobatan tidak aka nada pengampunan yang sejati. Dia boleh saja Allah yang Mahakasih, namun juga adalah Allah yang Mahaadil.

Mari kita seperti Onesimus, bertobat dan kembali berjalan di jalan yang benar. Agar hidup kita yang tampak begitu kotor, dapat dipakai oleh Tuhan menjadi hidup yang berbuah dan menyukakan hatiNya.


Comments