Filemon 1:8-22 part 7


Pada penghujung perikop ini, Paulus menyatakan bahwa melihat kepatuhan dari Filemon, ia akan melakukan lebih dari apa yang Paulus minta. Kemudian Paulus juga meminta kepada Filemon agar mempersiapkan kamar untuk kemungkinan datangnya Paulus setelah ia dibebaskan dari penjara.

Ketika Paulus berbicara mengenai Filemon yang akan melakukan lebih dari apa yang ia minta, maksud Paulus adalah agar Filemon mengirimkan kembali Onesimus agar boleh melayani bersama Paulus. Paulus tidak memberikan instruksi yang jelas kepada Filemon mengenai hal ini, namun ia percaya bahwa Filemon mengerti apa yang ia maksud.

Kedinamisan pelayanan ini ditambah lagi dengan pernyataan Paulus yang menyatakan bahwa ia meminta Filemon untuk mempersiapkan kamar di rumahnya untuk kedatangannya. Sebelum dipenjarakan, Paulus memiliki rencana untuk meneruskan pelayanannya ke barat, ke daerah Spanyol. Namun dengan pertobatan dari Onesimus, Paulus melihat bahwa pimpinan Tuhan ada pada jemaat di Kolose dan sekitarnya, sehingga ia langsung mengubah rencananya untuk ke Spanyol menjadi kembali ke Kolose.

Persamaan dari kedua hal ini adalah bagaimana kedinamisan pelayanan dari Paulus. Paulus tidak melihat pelayanannya sebagai suatu target yang harus dipenuhi. Namun Paulus berfokus hanya pada bagaimana hidupnya dapat berguna bagi kemuliaan Allah. Jika kita melihat seluruh perjalanan pelayanan dari Paulus, pelayanannya penuh dengan momen-momen dimana ia dialihkan dari tujuannya ke tempat lain oleh Tuhan. Paulus mengerti hal tersebut dan mengikuti dari apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya.

Hal ini merupakan hal yang penting dalam hidup kekristenan kita. Ketika kita hendak melakukan sesuatu, janganlah kita melakukannya karena kita harus melakukannya saja, namun kiranya kita melihat apakah pimpinan Tuhan mengantar kita menuju hal yang sama atau tidak. Jika tidak, kita harus berani mengambil keputusan untuk sinkron dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Karena dari setiap kehendakNya yang kita genapi, kita dapat bertumbuh mengenalNya satu langkah lagi.


Comments