1 Tesalonika 1:4-10 part 4

Paulus mengakhiri bagian ini dengan menyatakan kepada jemaat Tesalonika contoh-contoh apa yang jemaat lain bicarakan mengenai mereka dahulu. Paulus mengatakan bahwa jemaat lain tersebut menceritakan betapa Paulus dan rekannya di terima dengan baik oleh jemaat Tesalonika serta mengenai pertobatan mereka dari penyembah berhala menjadi melayani Allah yang hidup juga menunggu anakNya yang di Sorga yang dibangkitkanNya dari kematian yaitu Yesus yang menyelamatkan kita dari murka Allah.

Paulus mengatakan bahwa jemaat Tesalonika terkenal karena menyambut Paulus dan rekan sepenginjilannya dengan baik serta berbalik menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Kedua poin ini dapat menjadi pelajaran bagi kita gereja pada zaman ini.

Pertama adalah menyambut dengan baik. Hal ini berarti bahwa jemaat Tesalonika membuka hati mereka untuk Injil. Sering kali masalah yang paling sulit ditahlukkan manusia adalah ketinggian hatinya. Mereka bahkan tidak memberikan kesempatan untuk Injil dapat mereka dengar dalam hidup mereka. Menerima dengan baik ini adalah langkah pertama yang harus kita lakukan terhadap Injil. Kita harus membuka pintu hati kita untuk Roh Kudus dapat menggerakkan hati kita dan menyucikan hidup kita dan membuat kita lebih serupa Kristus.

Kedua adalah berbalik dari menyembah berhala dan menuju menyembah Allah. Ini menjadi poin penting yang semua orang Kristen sering dengar. Namun banyak orang yang menganggap hal ini adalah hal yang sepele. Tidak menyembah berhala dan menyembah Allah harus diawali dengan membuka hati yang dibahas di atas. Kemudian lebih dari itu, karena ini melawan natur keberdosaan kita, maka kita akan tergoncang terus-menerus dan harus memikul salib serta menyangkal diri. Istilah-istilah ini sudah banyak hilang dari gereja zaman ini. Gereja zaman ini banyak yang hanya menekankan hidup baik saja cukup, padahal Allah menuntut kehidupan yang sama sekali berbeda dan hanya terarah kepadaNya saja. Seperti seorang muda yang bertanya kepada Yesus apa yang harus ia lakukan untuk masuk ke Sorga, orang tersebut akhirnya tidak mengikut Yesus karena hatinya masih ada di dunia ini.


Bagaimana dengan kita? Sudahkan kita memiliki hati yang lembut dan iman yang tertuju hanya kepada Allah satu-satuNya saja? Mari kita semua meminta hati yang berseru-seru  meminta pertolonganNya dan menuntut pimpinanNya serta urapanNya untuk mejalani hidup ini.

Comments