Titus 3:1-11 part 3

Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai bagaimana Paulus mengingatkan Titus akan peristiwa konversi hidupnya dan orang Kristen lain dari hidup yang dalam kegelapan menjadi hidup dalam terang. Salah satu aspek yang paulus tekankan adalah bagaiman konversi hidup ini terjadi bukan karena perbuatan kita, bukan karena apa yang kita punya melainkan hanya anugerah dari Tuhan semata yang memilih kita menjadi umatNya. Hal ini juga merupakan aspek yang terlupakan pada umat Kristen zaman ini.

Kekristenan yang diajarkan Paulus sebagai pemberian anugerah dari Allah semata telah mengalami pergeseran makna. Mulai dari orang-orang yang beranggapan dirinya akan diselamatkan oleh karena perbuatan baik, sampai orang-orang yang bukannya merendah kepada Allah namun justru menggunakan Allah untuk memperkaya diri mereka sendiri. Inti pesan dari Injil yang disampaikan Alkitab sudah bergeser. 
Pesan yang disampaikan melalui mimbar-mimbar yang ada di gereja hanyalah untuk menarik lebih banyak massa untuk mengumpulkan uang yang lebih banyak saja. Tidak ada kesadaran ataupun keinginan untuk mengabarkan Injil seperti yang diperintahkan Kristus kepada umatNya ketika Dia hendak naik ke Sorga.

Paulus dengan jelas pada surat ini dan surat-suratnya yang lain bahwa keselamatan hanyalah merupakan anugerah Allah. Namun adalah natur manusia untuk sulit menerima hal yang diberikan tanpa dapat membalas apapun. Sangat sulit bagi manusia untuk mengakui ketidakberdayaannya melawan dosa. Hal ini yang menyebabkan manusia yang menyebut diri mereka Kristen banyak  menghindari fakta ini. Mereka mencari cara supaya mereka tidak terlihat tidak berdaya dengan berbagai macam cara seperti memberi persembahan yang banyak, menjaga hidup dengan ketat dan menjadi orang yang baik. Bukan apa yang mereka lakukan yang salah, orang Kristen justru harus memberikan persembahan seperti seharusnya, menjaga hidup dan hidup dengan baik, namun pengertian mereka dan motivasi mereka melakukan hal tersebutlah yang salah. Hal tersebut dilakukan bukan sebagai respon dari keselamatan yang diberikan Allah, melainkan untuk memamerkan kepada Tuhan bahwa ia layak diselamatkan. Padahal Alkitab jelas menyatakan bahwa kita tidak memiliki apapun yang kita dapat banggakan atau tukarkan dengan keselamatan. Kita adalah bangkrut adanya di depan Allah.

Hanya melalui kematian Kristus juru selamat kita lah kita dapat memperoleh keselamatan. Percaya dan beriman kepadaNya sebagai Tuhan dan juru selamat. Namun perlu diingat, bahwa percaya ini pun bukan merupakan sumbangsih manusia. Hal ini hanya mungkin karena Allah Bapa menyatakan diri melalui Allah Roh Kudus yang membuat kita dapat mengenalNya dan mengenal karya AnakNya yang tunggal.


Kiranya Firman ini membuat kita lebih mengenal siapa kita dan kebangkrutan kita di hadapan Allah. Bukan untuk menyerah dan tidak melakukan apa-apa, namun sebaliknya untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan membuat hidup kita serupa dengan Tuhan kita Yesus.


Comments