1 Tesalonika 2:1-16 part 3

Paulus kembali melanjutkan perikop ini dengan menyatakan bahwa mereka tidak pernah memuji-muji untuk menjilat maupun mengatakan sesuatu dengan maksud tamak bahkan Paulus dapat menyatakan bahwa Tuhan sendirilah saksinya. Hal ini sangatlah dengan keras ditegaskan Paulus kepada jemaat Tesalonika yang sedang kebingungan mengenai nasib mereka nantinya setelah kematian. Paulus mengatakan bahwa Injil yang mereka beritakan dulu adalah nyata dan Allah sendiri yang menjadi saksinya.

Hal ini menunjukkan betapa Paulus yakin dan beriman akan pelayanan yang ia jalankan, akan Injil yang ia beritakan. Iman seperti inilah yang harus ktia miliki. Iman yang yakin dengan penuh akan panggilan Allah kepada kita. Namun lebihd ari sekadar yakin, Paulus berani diuji oleh Allah sendiri bahkan. Keberanian untuk diuji ini menggambarkan betapa ia serius menghidupi hidupnya dengan suci dan tak bercela sehingga berani diuji.

Menguji diri sendiri dengan Firman Allah sebagai acuan merupakan hal yang harus selalu kita lakukan. Seperti Mazmur Daud berkata bahwa ia meminta agar Tuhan mengujinya agar mengetahui kekotoran dalam hatinya yang dapat ia sucikan lagi. Tanpa dengan teliti menguji diri kita sendiri dihadapan kesucian Allah, maka hidup kita akan terlihat baik-baik saja. Jika tidak disinari dengan terang FirmanNya yang suci, maka noda-noda dalam hidup kita akan tersembunyi dan kita tidak akan menyadarinya. Oleh sebab itulah menguji diri ini merupakan bagian yang penting dalam latihan kerohanian.

Namun pada kenyataannya sangat sedikit orang Kristen yang masih menguji dirinya dari waktu ke waktu. Sebagian orang tidak melakukannya karena merasa takut diuji sedangkan lainnya bahkan tidak peduli sedikitpun mengenai dosa yang ada dalam diri mereka. Hal inilah yang ktia sebagai orang Kristen harus ubah mulai dari sekarang. Jika kita takut diuji karena berdosa, mintalah ampun kepada Allah dan mintalah agar hari kita disucikan kembali. Jika kita  tidak peduli sebelumnya, BERTOBATLAH! Pedulilah akan dosa yang menghantui kita, yang membuat Allah Bapa jijik. Bertobatlah dan mintalah hidup kita disucikan.


Kiranya hidup kitaboleh menjadi hidup yang suci dan tidak bercela, sehingga dapat menjadi persembahan hidup yan berkenan bagi Allah.


Comments