1 Tesalonika 2:1-16 part 8

Paulus melanjutkan kembali suratnya dengan menyatakan mengenai penderitaan jemaat mula-mula. Paulus mengatakan salah satu aspek dalam mencontoh jemaat mula-mula adalah dengan mendapatkan penderitaan yangs ama dengan mereka. Mereka menderita sama seperti jemaat mula-mula yang dianiaya orang Yahudi yang membunuh Kristus dan para nabi, serta mengusir Paulus dan rekan-rekannya dan membuat Allah kecewa serta melawan seluruh umat bangsa.

Setelah membahas bagaimana mencontoh teladan yang benar beberapa waktu yang lalu, Paulus kali ini menambhakan aspek dalam hal tersebut. Meneladani tidak hanya berarti mencontoh hal-hal postifi saja dari seseorang. Namun meneladani memiliki unsur rela menerima konsekuensi dari mencontoh teladan tersebut. Dalam hal mencontoh Kristus, kita harus rela menerima konsekuensi menderita agar kehendak Allah Bapa terwujud juga seperti Kristus.

Mengikut Kristus dan mencontoh hidupnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Keberadaan hidup Kristus bukahlah untuk kesenangan, popularitas ataupun kekuatan seperti tujuan hidup banyak orang di dunia ini. Hidup Kristus hanya untuk satu tujuan, yaitu menggenapi kehendak Bapa. Jika kita ingin mengikuti teladan utama kita ini, kita harus menerima konsekuensi dari usaha menggenapi kehendak Bapa. Konsekuensinya tidak lain lagi adalah berbeda dari dunia ini.

Mungkin sebagian besar kita yang dapat membaca ini tidak harus mengalami penderitaan atau penganiayaan secara fisik. Namun dalam kedamaian ini, apakah kita masih mengikuti dan mencontoh Kristus? Mencontoh Kristus berarti menjauhi dunia ini. Ini juga berarti bahwa hidup kita harus berbeda dengan orang-orang lain di luar sana. Jika kita benar-benar meneladani hidup Kristus, maka pasti orang lain akan mulai mencemooh kita dan mulai menjauhi kita dan kita harus menerima ini. Karena penganiayaan secara non-fisik ini pun merupakan konsekuensi yang harus kita hadapi jika mau meneladani Kristus.

Jadi jika dalam benak kita mengikut Kristus dalah hal yang menyenangkan dan tidak ada beban, maka mungkin yang anda ikuti bukan lah Kristus dalam Alkitab. Karena dengan jelas sekali dalam sepanjang hidup Kristus dalam Alkitab, tidak ada momen dimana Dia bersenang-senang dan menikmati hidup tanpa beban sama sekali. Sepanjang hidup Kristus digunakanNya untuk memenuhi kehendak Bapa saja, bukan kehendak diri.


Kiranya kita semua sadar akan kenyataan ini, bahwa hidup sebagai orang Kristen bukanlah hidup untuk nyaman. Namun hidup untuk memuaskan hati Bapa di Sorga saja melalui anakNya Kristus.


Comments