1 Tesalonika 2:1-16 part 6

Kali ini Paulus kembali melanjutkan suratnya dengan menyatakan ke jemaat di Tesalonika bahwa ia dan rekan-rekannya membangun jemaat di Tesalonika, seperti layaknya seorang ayah kepada anaknya, untuk berjalan seperti layaknya anak-anak Allah, yang memanggil mereka ke kerajaanNya dan kemuliaanNya nanti ketika kedatanganNya yang kedua.

Paulus mulai membahas kunci untuk masalah jemaat di Tesalonika. Jemaat Tesalonika yang bingung mengenai nasib mereka setelah kematian dituntun oleh Paulus untuk menyadari bahwa Kristus menjanjikan anak-anak Allah yang terpilih akan masuk ke kerajaanNya dalam kemuliaan. Dari sini jemaat Tesalonika mendapat gambaran tujuan Paulus dan rekan-rekannya bukan hanya untuk hal yang sementara di dunia ini saja, melainkan sampai kepada kekekalan.

Jika kita merenungkan hidup kita ini, apakah kita sudah hidup dengan mengarah kepada kekekalan? Atau jangan-jangan segala sesuatu yang kita lakukan hanyalah untuk selama kita berada di dunia ini? Sebagai orang Kristen yang sudah lahir baru, kita dicerahkan bahwa kita bukanlah dari dunia ini. Ktia sudah dipilih sejak dunia belum dijadikan. Dari sana, kita dapat melihat bahwa hidup kita ini hanyalah sementara saja dan kita memiliki unsur kekekalan dalam diri kita. Jika demikian, sudah selayaknya kita berpikir ke depan dan bukan hanya untuk hal yang sementara saja.

Kristus mengajarkan dalam Injil Matius bahwa kita harus mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya (kekal) maka semuanya itu (sementara) akan ditambahkan kepadamu. Hal ini menjelaskan bahwa ktia harus mengejar hal yang kekal terlebih dahulu, dan hal duniawi akan ditambahkan pada kita. Jadi hal duniawi hanyalah sekadar tambahan saja, bukan yang terutama dalam hidup kita. Tak heran jika harta duniawi tidak pernah memuaskan kita. Karena memang bukan hal sementara tersebut yang kita cari.


Mari kiranya orang Kristen yang sudah terpilih untuk diselamatkan, boleh mengerjakan keselamatan itu dengan mengarahkan hidup kita untuk mengerjakan hal-hal yang bernilai kekekalan. Agar hidup yang Cuma satu kali ini saja tidak sia-sia belaka dimakan waktu. Kiranya Kristus dapat dimuliakan melalui hidup kita.


Comments