1 Tesalonika 3:6-13 part 1

Paulus membuka perikop baru ini dengan menceritakan mengenai kabar baik yang Timotius bawa ketika ia kembali dari mengunjungi jemaat di Tesalonika. Paulus yang tadinya sangat khawatir memikirkan jemaat di Tesalonika begitu terhibut dengan kabar dari Timotius yang menyatakan bahwa jemaat di Tesalonika juga merindukan Paulus seperti ia merindukan mereka.

Sukacita yang dirasakan Paulus ketika mendengar kabar baik mengenai iman jemaat di Tesalonika ini adalah hal yang patut diperhatikan. Sebelumnya Paulus memiliki kegundahan hati karena khawatir akan kondisi iman jemaat Tesalonika. Dalamnya kekhawatiran Paulus terbukti nyata ketika kabar baik diterimanya dari Timotius. Ia mengatakan bahwa ia terhibur oleh karena fakta bahwa jemaat Tesalonika merindukannya juga. Hal ini sekilas tampak lazim. Namun dapatkah kita berempati terhadap perasaan Paulus yang begitu mencintai jemaat Tuhan sedemikian rupa?

Kasih Paulus kepada jemaat Tuhan begitu nyata terlukis di kekhawatiran dan sukacitanya. Paulus bukan bersuka cita karena mendengar tidak ada aniaya di Tesalonika atau mereka dapat makan yang cukup. Satu hal utama yang membuat Paulus bersukacita ialah, bahwa iman yang dimiliki jemaat Tesalonika tidaklah padam oleh karena tantangan yang mereka alami. Paulus dengan tepat menunjuk poin penting dalam kehidupan manusia, yaitu IMAN.


Bagaimana hidup kita dalam mengasihi sesama manusia pilihan Allah? Apakah kita mengasihi dengan memikirkan dan mendoakan aspek terpenting dalam orang tersebut. Mari kita bersama-sama belajar dari bagaimana Paulus bersikap. Kiranya hati kita boleh terbeban dengan kondisi saudara-saudara kita yang menderita dan mengalami penganiayaan dan mendoakan agar Tuhan memberikan mereka iman yang tidak tergoyahkan melainkan dapat mempertobatkan orang lain.


Comments