1 Tesalonika 5:1-11 part 4

Pada kelanjutan dari perikop ini, Paulus menguatkan jemaat di Tesalonika dengan kembali mengatakan bahwa oleh karena Kristus kita diloloskan dari amarah Allah untuk diselamatkan. Sehingga kita tidak perlu khawatir bahwa kita masih hidup atau sudah mati saat Kristus datang, karena semua akan dihakimi dan bersatu dalam kekekalan.

Paulus kali ini melihat keselamatan dari sisi bagaimana Allah telah melalukan kita orang percaya dari amarahNya melalui penebusan AnakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus. Kematian Kristus di kayu salib membuat kita selamat dari amarah Allah dan sebagai gantinya Kristuslah yang menerima amarah BapaNya sendiri. Sampai di atas kayu salib Dia berteriak, “Allahku Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Hal ini menunjukkan kepedihan yang dirasakan Kristus di atas kayu salib.

Ini menjadi refleksi bagi kita sekali lagi untuk melihat diri kita. Sudahkah kita melihat kasih Kristus yang begitu besar di atas kayu salib itu? Apakah kita sudah sadar bahwa untuk setiap dosa yang kita lakukan, besar ato kecil, darah itu mengalir membersihkan kita? Jika memang benar kita sadar, maka hidup kita pasti dihidupi dengan penuh tanggung jawab. Menjauhi dosa dan hidup terus tertuju padaNya.


Kiranya kita selalu mengingat bahwa kita adalah umat yang diselamatkan karena anugerahNya. Allah telah mengorbankan AnakNya yang tunggal demi kita boleh lolos dari amarahNya dan memperoleh hidup kekal. Mari kita hidupi hidup ini dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan kita.


Comments