1 Tesalonika 5:12-28 part 5

Kehendak Tuhan yang disampaikan melalui Paulus selanjutnya adalah doa. Paulus berkata agar kita tak henti-hentinya berdoa. Disebutnya doa setelah bersuka cita bukan merupakan kebetulan. Karena setelah bersuka cita, maka doa merupakan ciri khas orang Kristen selanjutnya.
Semua agama memiliki kesamaan dalam fakta bahwa setiap agama memiliki suatu kegiatan untuk berkomunikasi dengan tuhan mereka. Namun ada beberapa perbedaan esensial dari doa dalam keKristenan dan di agama lain. Perbedaan ini ada banyak, namun kali ini titik berat pembahasan aka nada pada dua hal berikut: tujuan berdoa dan kepada siapa berdoa.

Pertama, jika dilihat dari sisi tujuan berkomunikasi, dalam agama lain, doa merupakan usaha manusia untuk dapat berkomunikasi dengan tuhan mereka. Namun dalam Kristen, maka doa adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia berdosa untuk dapat berkomunikasi dengan Dia agar manusia lebih mengenal diriNya. Secara tidak langsung, maka hal ini membuat tujuan dari berdoa berbeda sekali. Pada agama lain, doa merupakan sebuah usaha, ibarat kita sedang mengajukan sebuah barang kepada seseorang berharap dengan barang yang kita berikan maka orang tersebut akan senang pada kita dan lebih membela kita. Di sisi lain keKristenan dimulai dengan diberikannya barang tersebut oleh Tuhan kepada manusia, sehingga tujuan berkomunikasi bukan untuk menunjukkan apa yang kita punya, melainkan bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan terlebih dahulu.

Kedua, dalam Alkitab hanya diajarkan dua tujuan doa kita, yaitu Allah Bapa dan Allah Anak. Hal ini menjadi pembeda yang jelas dengan agama lain. Agama lain berdoa kepada manusia atau sosok benda mati yang tidak berpribadi. Sebaliknya, pada keKristenan kita berdoa kepada Allah pencipta kita yang sudah memilih dan menyelamatkan kita sejak dunia belum dijadikan. Ini menjadi ciri khas dari doa Kristen yang tidak dimiliki agama lainnya. Karena kita berkomunikasi langsung dengan pribadi abadi yang menciptakan kita.


Oleh sebab itu, kiranya kita boleh berdoa dengan tekun dan tidak ada habis-habisnya seperti kata Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Agar kita boleh terus berelasi dengan Allah sehingga kita lebih mengenal Dia dan mengasihi Dia.


Comments