2 Tesalonika 1:5-12 part 1

Paulus memulai bagian ini dengan menyatakan kepada jemaat di Tesalonika bahwa bukti keadilan Allah yang benar adanya bahwa kita boleh mungkin dipertimbangkan untuk mendapatkan kerajaan Sorga yang untuknya mereka dianiaya. Hal ini memiliki implikasi dua hal: Pertama adalah bahwa penderitaan bukan merupakan kepastian bahwa kita menjadi orang dipilih dan yang kedua adalah fakta bahwa walaupun yang menyelamatkan tetap iman kita, namun kondisi penyiksaan menjadi suatu indicator yang dapat menyatakan bahwa kita akan diterima di Sorga atau tidak.

Sering kali kita merasa bahwa kita sudah sangat menderita bagi Kristus. Kita merasa diri kita sudahlah menjadi orang yang paling sulit hidupnya di dunia ini hingga kita layak membanggakan diri karena bertahan dalam penderitaan tersebut. Selain bahwa anugerah Tuhanlah yang memampukan kita sehingga kita tidak layak membanggakan diri, ada juga aspek dimana kita memutarbalikkan pernyataan bahwa pengikut Kristus haruslah memikul salib, sehingga ketika kita merasa menderita, kita merasa memikkul salib dan mengikut Kristus. Kenyataannya tidaklah selalu demikian. Banyak penderitaan yang sebenarnya merupakan kesalahan kita sendiri dan bukan keinginan Kristus untuk kita alami. Sebagai contoh, penderitaan bangsa Israel di padang gurun bukanlah karena mereka setia kepada Allah, melainkan justru karena mereka menentang Allah.

Namun hal yang menjadi penghiburan bagi kita yang menderita bagi Kristus adalah, walau penderitaan tersebut bukanlah menjadi kepastian kita diselamatkan, namun Paulus menyatakan bahwa hal tersebut jika benar penderitaan yang dikehendak Allah, maka kita akan menerima penghargaan Allah. Hal ini menjadi penghiburan bagi ktia yang dengan tulus menyelidiki hati dalam penderitaan dan tidak menemukan dosa dalam diri kita, karena memang cobaan yang menimpa kita tersebut adalah cobaan yang memang dikehendaki Allah untuk kita lalui bersamaNya.


Kiranya kita terus menyelidiki diri kita jika kita berada dalam penderitaan. Kita harus bertanya pada diri kita sendiri apakah penderitaan ini dikarenakan dosa yang kita lakukan, atau memang kehendak Allah agar kita dapat bergumul mengenalNya lebih lagi? Jika yang terjadi adalah kita memang ternyata berdosa, kita harus cepat minta ampun dan segera bertobat. Namun jika yang terjadi adalah pilihan yang lainnya, maka kita harus meminta kekuatan kepada Tuhan untuk dapat melalui tantangan yang Dia berikan kepada kita dan dapat menerima pelajaran yang Dia kehendaki untuk pelajari melalui pergumulan tersebut.

Gambar diambil dari: http://media.salemwebnetwork.com/cms/blog/2467094/cross-carrying.jpg

Comments