2 Tesalonika 1:5-12 part 4

Bagian selanjutnya dalam surat Paulus ini menyatakan suatu pengharapan besar bagi orang-orang percaya. Paulus menyatakan bahwa pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya, maka Ia akan dipermuliakan diantara orang-orang kudusNya, yaitu mereka yang percaya akan Injil Kristus. Hal ini menjadi sebuah penghormatan bagi orang-orang yang sudah diselamatkan. Karena jika dibandingkan orang yang tidak taat dijauhkan dari Tuhan, orang-orang percaya dan taat akan didekatkan ke Tuhan. Ini menjadi sebuah junjungan tinggi sekali bagi umat Tesalonika yang sedang dalam penganiayaan. Namun di tengah janji ini, Paulus menyebutkan bahwa hal ini berlaku pada mereka yang percaya akan Injil Kristus.

Kita boleh terpukau melihat kesempatan yang diberikan Allah untuk kita dapat semua memuliakan Dia di kekekalan, namun Paulus menyatakan suatu kondisi dimana ktia dapat menerima anugerah tersebut. Kondisi tersebut Paulus nyatakan bahwa pada saat itu jemaat Tesalonika percaya akan Injil yang Paulus dan rekan-rekannya beritakan. Mari kita merenung sejenak, kapankah kita terakhir kali mengingat bahwa kita dengan penuh kesadaran menyadari bahwa kita percaya akan karya keselamatanNya? Jangan-jangan kejadian tersebut hanya kita ingat satu kali ketika kita bertobat dan tidak lagi berharga bagi kita sekarang?

Sepanjang perjalanan menuju Kanaan, bangsa Israel tidak henti-hentinya mendirikan monumen atau mezbah di sepanjang perjalanan mereka menuju ke tanah perjanjian. Hal tersebut dibangun agar bangsa Israel ingat akan bagaimana Allah membimbing mereka mengeluarkan mereka dari Mesir menuju tanah Kanaan, mengingat siapa Allah mereka. Pada konteks kita zaman ini, kita dikelilingi oleh banyak sekali godaan yang membuat kita mudah sekali melupakan Tuhan yang menyelamatkan kita. Kita perlu sekali mengingat alasan mengapa semua janji berkat Tuhan kita diturunkan atas kita, yaitu karena kita percaya bahwa Kristus telah mati bagi kita dan menghapus dosa kita.


Oleh sebab itu, mari arahkan mata kita dan perhatian kita hanya kepada kemuliaanNya saja sambil terus mengingat bagaimana kita dapat diberi kesempatan untuk melihat kemuliaanNya tersebut. Sehingga hidup kita boleh diarahkan menuju arah yang benar, arah yang memuliakan Allah saja.

Gambar diambil dari: http://mamtasoni1811.files.wordpress.com/2014/01/3737877_orig.jpg

Comments