2 Tesalonika 2:13-17 part 1

Paulus pada perikop ini kembali mengucapkan syukurnya kepada Tuhan karena Tuhan telah memilih jemaat Tesalonika agar mereka dapat berubah menjadi umatNya yang diselamatkan. Terlebih lagi Paulus menyatakan bahwa jemaat Tesalonika adalah jemaat yang termasuk paling awal diselamatkan oleh Roh Kudus yang menyucikan mereka dan membuat mereka dapat percaya kepada kebenaran.

Titik berat pernyataan syukur Paulus ini terletak pada bagian ketika Tuhan memilih jemaat Tesalonika untuk diselamatkan dari kebinasaan. Pentingnya fakta bahwa jemaat Tesalonika dan juga kita sebagai manusia berdosa dipilih oleh Tuhan untuk dapat mengenalNya yang suci sering sekali kita lupakan. Banyak dari manusia sudah menganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah dan bukan hal yang luar biasa. Namun jika kita melihat kebelakang lagi dan mengingat kembali momen dimana kita mengenal Tuhan pertama kalinya, kita harusnya mengerti betapa kita dianugerahi sesuatu yang luar biasa.

Allah sebagai pencipta kita adalah Allah yang absolut. Dia berhak memiliki kehendak apapun dan apapun kehendakNya merupakan kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat. Terlebih lagi, Dia adalah Allah yang adil dan tidak dapat mentolerir sedikitpun pribadi yang bersalah kepadaNya. Adam dan Hawa dapat dikatakan ‘hanya’ memakan sebuah buah yang bahkan mungkin tidak sampai habis memakan buah tersebut, namun Allah menghukum bukan hanya mereka berdua, namun seluruh umat manusia yang lahir ke dunia ini. Hal ini mendemonstrasikan Allah kita yang berhak murka karena ketidaktaatan manusia kepadaNya. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah tidak memiliki sedikitpun kewajiban untuk menyelamatkan kita. Namun karena kasihNya yang absolut juga kepada manusia ciptaanNya, Dia mengaruniakan AnakNya untuk datang ke dunia ini dan mati untuk menyelamatkan mereka yang dipilihNya untuk percaya kepadaNya sebagai Juru Selamat.

Fakta ini saja seharusnya membuat kita sadar betul bahwa hidup kita yang sudah diselamatkan memiliki tujuan yang pasti. Alhasil kita harus bergerak menuju tujuan yang Tuhan tetapkan bagi kita, yaitu memuliakan diriNya. Jika masih ada diantara kita yang bertanya mengapa? Jawabannya adalah sesederhana bahwa Dia yang absolut sudah memilih untuk mengasihi kita yang telah berdosa kepadaNya. Adakah anugerah ataupun mujizat yang lebih besar dari ini?


Kiranya hidup kita boleh dikaji ulang sekali lagi ketika kita berhubungan dengan Tuhan. Mari kita ingat kasihNya yang begitu besar dengan memilih kita untuk diselamatkan melalui pengorbanan AnakNya. Agar hidup kita boleh kembali ke jalur yang benar yaitu memuliakan Tuhan kita saja.



Comments