Ray of Hope Amidst Darkness, Easter 2014

Siapa yang tidak mengenal peristiwa ini? Apalagi mereka yang mengaku diri mereka Kristen atau Katolik. Namun seiring waktu berlalu, kelinci, telur paskah dan diskon semakin mengikis pengertian sejati dari apa itu paskah dan apa perannya dalam hidup kita. Tentu kita pasti masih tahu bahwa paskah merayakan kebangkitan Tuhan Yesus setelah disalibkan dan mati. Namun kita sudah kehilangan kedalaman makna dari dua peristiwa tersebut, padahal kedua peristiwa tersebut ialah peristiwa yang menentukan kemenangan kita umat manusia dalam peperangan kita melawan dosa. Tanpa kedua peristiwa ini, maka iman kita akan sia-sia belaka.

Pada hari penyaliban Yesus di kayu salib, jika kita bayangkan dari sudut pandang murid-muridNya, hal tersebut seperti lelucon. Sebab mereka percaya bahwa Yesus adalah Allah dan dengan demikian Dia pasti tidak mungkin mati, apalagi mati di kayu salib yang sangat memalukan. Semua tidak aka nada yang menyangka bahwa Yesus akan benar-benar mati di kayu salib, karena mereka masih percaya bahwa Kristus akan memulihkan Israel. Maka kematian Kristus merupakan sesuatu yang benar-benar di luar bayangan murid-murid Kristus.

Ketika Kristus benar-benar mati di atas kayu salib, kita dapat bayangkan bagaimana kondisi mental para murid. Mereka kehilangan seorang sosok guru yang pada zaman itu bukan sekadar mengajar saja namun juga menjadi panutan hidup mereka. Ditambah lagi Kristus mengatakan bahwa Dia akan memulihkan kondisi Israel yang membuat diriNya dapat dikatakan menjadi seorang pahlawan bagi pengikut-pengikutNya. Ketika sosok ini mati, maka hati para murid pasti hancur karena harapan mereka seakan-akan dikhianati oleh Yesus. Bagaimana mungkin Dia melakukan semua janji yang Ia katakana jika Ia mati di kayu salib?
Pada hari diantara kematian dan kebangkitan Kristus, mungkin itu adalah hari yang paling kelam dalam hidup murid-muridNya. Hari yang begitu gelap tanpa harapan karena harapan mereka, Mesias mereka pun akhirnya mati. Jika dibayangkan, hari itu bagai hari tanpa masa depan, hari tanpa tujuan hidup. Begitu mencekam dan gelap tanpa cahaya kehidupan sama sekali.

Namun pada hari ketiga, kubur tempat Yesus dimakamkan terbuka. Batu digulingkan dan kubur tersebut kosong. Malaikat yang duduk diatas batu tersebut menyatakan bahwa Kristus telah bangkit. Tentu ada orang seperti para perempuan pada awalnya sulit untuk percaya akan hal ini dan lebih percaya fakta yang lebih mudah mereka mengerti yaitu jasad Kristus dicuri murid-muridNya. Namun murid-murid yang tertutup kegelapan begitu melihat kubur kosong langsung mendapatkan cahaya terang yang menyinari seluruh hidup mereka. Kristus telah bangkit! Pahlawan mereka memenuhi perkataanNya ketika Dia mengatakan bahwa Dia akan bangkit kembali.

Bagi para murid dan kita orang Kristen, kebangkitan Kristus ini berarti segalanya, benar-benar segalanya. Tanpa kebangkitanNya, maka kematianNya akan sia-sia belaka, karena Allah yang mati tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan kita. Justru karena Dia bangkit maka itu menyatakan bahwa kuasa dosa telah dipatahkan dan Dia memberikan kita harapan untuk juga ikut menang terhadap dosa yang membelenggu manusia. Dari kebangkitanNya inilah, muncul suatu pengharapan bagi umat manusia yang sebelumnya sudah harus mendapat maut karena dosa mereka, sekarang mendapat kemungkinan untuk diselamatkan dan menjadi anak-anak Allah.


Mari kita melihat paskah ini sebagai momen untuk kita merenungkan karya keselamatan Kristus dalam hidup kita. Hidup kita yang tadinya merupakan hidup yang tanpa harapan, boleh melihat titik terang yang menuntun hidup kita keluar dari kematian menuju kehidupan yang sejati di hadapan Allah. Sembahlah Dia yang telah mati bagi kita agar ktia dapat kembali memuliakan Bapa di Sorga.

Gambar diambil dari: http://jdlong.files.wordpress.com/2009/04/three-crosses.jpg

Comments