Pada bagian selanjutnya dari perikop ini, Paulus mulai
mengatakan frase “In Him” yang melambangkan Union with Christ, sebuah kesatuan
mistis dengan Tuhan. Paulus menekankan bahwa hanya dalam Dia, kita dapat
diselamatkan oleh karena darah yang tercurahkan ketika Dia mati di kayu salib
bagi kita. Tindakan ini sekali lagi adalah sebuah breakthrough yang menandakan
bahwa Tuhan itu Mahakasih, jika kita melihat kita manusia yang Paulus sebut
sebagai “trespasser” dapat diampuni dosanya. Ditambah lagi ada sebuah “hadiah”
yang diberikan Tuhan kepada kita bersamaan dengan berkat rohani lainnya, yaitu diberikanNya
sebuah kebijakan yang memampukan kita untuk mengerti kehendak Pencipta kita
sampai tahap tertentu.
Betapa besarnya anugrah yang satu ini! Kenapa demikian? Karena
suatu ciptaan, akan memiliki nilai, hanya jika ciptaan tersebut memenuhi tujuan
dia dicipta. Kita pasti sering mendengar analogi mengenai hal ini, bagaimana sendok
diciptakan untuk menyendok makanan, bukan untuk untuk memutar sekrup. Namun
kita sering melupakan bahwa tiap dari barang ciptaan manusia tersebut, tidak
tahu apakah mereka digunakan sesuai dengan mengapa mereka dicipta. Yang
mengetahui apakah ciptaan ini sudah memenuhi fungsinya adalah sang penciptanya
yaitu manusia; kita sendiri. Jadi jika kita ambil analogi ini dengan kita
manusia sebagai ciptaan, seharusnya yang dapat mengerti untuk apa kita dicipta
adalah Tuhan sendiri. Namun karena kasih Allah yang begitu besar, sehingga Dia
telah mengembalikan unsur image of God dalam diri manusia yang sebelumnya sudah
hancur karena dosa melalui pengorbanan AnakNya yang tunggal, kita kembali
dimampukan untuk mengerti apa yang Tuhan kehendaki dari hidup kita dan tujuan
Tuhan menciptakan kita sudah dibahas di post sebelumnya yaitu untuk memuliakan
Tuhan.
Yang mengherankan adalah, banyak orang Kristen yang walaupun
sudah Kristen dan sudah membaca ayat-ayat seperti ini masih saja mencari
kehendak Tuhan. Seakan-akan Pencipta kita begitu biasa dan tidak memberikan
kehendakNya pada kita. Jika kita adalah umat Allah yang ada dalam Alkitab dan
kita ingin menjadi berharga di mata Tuhan, marilah kita hidup sesuai
kehendakNya dengan memuliakan namaNya denagn seluruh tubuh dan jiwa kita selama
masih di dunia ini.
Kiranya kita semua umat Kristen mengejar kehendak Allah yang
sudah diberikanNya kepada kita dalam penebusan melalui kematian Kristus di kayu
salib.
Comments
Post a Comment