Dari perikop ini kita dapat mengambil sebuah benang merah
anugerah yang telah diberikan kepada kita sebagai umat pilihan.
Anugerah ini sudah dimulai sejak dunia belum diciptakan,
dimana Allah telah memilih kita sebagai umatNya yang kudus. Sebagai umat
pilihanNya, kita diangkatNya menjadi anak melalui AnakNya yang Tunggal Tuhan
Yesus Kristus. Kepada anak-anakNya Dia memberikan hikmat dan kebijaksanaan
untuk boleh mengetahui isi hatiNya, yaitu tujuanNya menciptakan kita. Kita
diciptakan untuk menjadi umatNya untuk hidup suci dan tak bercela seperti teladan
kita Kristus serta memuliakan Dia dalam seluruh aspek hidup kita ini. Semua
anugerah ini dimungkinkan karena Kristus telah mati bagi kita dan meminum
seluruh cawan amarah Allah Bapa dan merekonsiliasi hubungan kita dengan Allah
Bapa. Hingga Tuhan memanggil kita dalam titik eskatologi pribadi yaitu kematian
maupun eskatologi universal yaitu kedatanganNya yang kedua kali. Sapai saat itu
tiba, Tuhan telah mengirimkan Roh Kudus yang akan selalu menjaga kita dan
menegur kita agar tetap memiliki jalan yang lurus sesuai dengan tujuan
penciptaanNya bagi kita.
Jika kita melihat berkat dan rencana Tuhan bagi hidup kita
ini, bagaimana mungkin kita tidak tergetar? Bagaiman akita dapat menghidupi
hidup ini sembarangan? Jika Tuhan memanggil kita sejak dunia belum dijadikan,
maka tentu hidup ini bukanlah kebetulan. Hidup ini sudah memiliki target yang
ditentukan oleh sang Pencipta kita, yaitu hidup memuliakan Dia di dunia ini.
Sebagai orang Kristen, adalah sebuah hak yang luar biasa bagi kita untuk
memenuhi panggilan tersebut.
Kiranya kita boleh hidup seturut dengan kehendak Allah yang
sudah Dia tentukan bagi kita. Kiranya segala kemuliaan kembali padaNya. Soli
Deo Gloria.
Comments
Post a Comment