Perikop kali ini menjelaskan sebuah perjalanan seorang
manusia yang berdosa. Dimulai dari kita yang merupakan pendosa-pendosa yang
pada dasarnya mati, sampai bagaimana melalui Kristus, kita boleh diselamatkan.
Awal dari perikop ini langsung menyatakan bahwa kita mati
adanya dalam dosa dan pelanggaran. Kita menjadi anak-anak yang taat kepada
setan dan bukan kepada Tuhan dimana kita secara natur alami memiliki
kecenderungan untuk berdosa. Semua ini menggambarkan betapa berontaknya kita
terhadap pencipta kita. Tapi perlu diperhatikan bahwa ini ditulis dalam past
tence atau dalam bahasa Indonesia menggunakan kata dahulu. Sekarang sebagai
anak-anak Tuhan kita harusnya tidak lagi memiliki ciri-ciri seperti orang dunia.
Dalam hal ini, jika kita renungkan kehidupan kita selama
ini. Apakah hidup kita sudah berbeda dengan hidup kita yang dahulu? Pernahkah
kita melihat ke sekeliling kita dan tidak melihat perbedaan antara tingkah laku
dan bagaimana cara hidup kita dan mereka? Kita dipanggil oleh Tuhan untuk
menjadi beda dengan dunia yang gelap ini. Kita dipanggil untuk menjadi terang
dan garam bagi seluruh manusia di bumi. Namun dunia ini begitu menggoda dan
tampak nikmat bagi kita orang berdosa sehingga sering kali tindakan kita tidak
lebih baik daripada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.
Apa penyebab hal ini? Paulus mengatakan dalam surat Roma
bahwa Roh ktia itu kuat, namun daging itu lemah terhadap cobaan. Hal ini
menjelaskan kenapa kita bisa jatuh dalam dosa walaupun kita sudah ditebus.
Ditambah lagi, John Owen dalam bukunya Overcoming Sins and Temptation mengatakan
bahwa Roh Kudus bekerja selaras dengan keinginan kita, bukan melawannya. Jadi
dari sini kita mendapat poin bagaimana agar boleh menjaga diri dari hidup yang
serupa dengan dunia. Kita harus memperkuat kehidupan Rohani kita sehingga Roh
kita mengendalikan daging dan boleh selaras dengan keinginan Roh Kudus. Caranya
memperkuat adalah dengan memberi banyak makanan rohani kepada diri kita. Dengan
bertumbuhnya iman kita, dunia akan semakin tidak menarik dan hanya Tuhanlah yang menarik bagi kita.
Kiranya kita sebagai umat Kristen boleh menghidupi hidup yang berbeda dengan dunia ini. Hidup sesuai dengan kehendak Allah saja dan boleh membagikan itu juga ke orang-orang di sekeliling kita. Kiranya dalam komunitas orang percaya boleh juga saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain agar kesucian diri kita boleh terjaga.
Comments
Post a Comment