Pada perikop ini Paulus menceritakan kembali sebuah
perjalanan orang percaya yang dimulai dari bagaimana dulu kita adalah kaum
kafir yang terpisah dari perjanjian dengan Tuhan, kemudian kita diselamatkan
dalam Kristus yang merupakan satu-satunya jalan menuju rekonsiliasi dengan Bapa
yang membawa kita bergabung bersama umat pilihan dalam gereja.
Dari perikop ini kita boleh melihat sebuah jalan cerita
keselamatan, yang telah membawa kita semua orang percaya keluar dari
keputusasaan dalam kegelapan, masuk dalam umat Tuhan yang terang. Perubahan ini
tidak bisa hanya terjadi secara status saja, namun juga secara praktek kita
harus berbeda dengan dunia. Kita harus berpikir dan berlaku berbeda dengan
dunia sebagai cermin pribadi Tuhan kita. Sehingga orang lain boleh melihat
Kristus dengan melihat kita di dunia ini.
Sebagai umat Tuhan, kita tidak sendirian. Tuhan memanggil
umatNya dalam suatu komunitas orang percaya yang bernama gereja. Dalam
komunitas gereja tersebut, kita harusnya saling membangun satu sama lain untuk
membangun kerajaan Allah di dunia ini. Namun sering kali kita justru tidak
bersama-sama membangun Bait Allah ini melainkan membangun bangunan kita sendiri
masing-masing dengan mengatasnamakan Allah dan saling berusaha menghancurkan
bangunan satu sama lain.
Kiranya kita boleh mengingat kisah keselamatan ini terus
hingga kita bertemu Tuhan. Agar kita boleh mengingat juga untuk apa kita
dipanggil dalam sebuah komunitas gereja di dalam dunia ini. Hanya dengan
demikianlah Bapa dipermuliakan, jika kita menjalankan kehendakNya.
Comments
Post a Comment