Di bagian selanjutnya dari perikop ini, Paulus menjelaskan
bahwa semua karya keselamatan Kristus ini adalah bagian dalam rancangan kekal
Allah yang dilaksanakanNya melalui Yesus Kristus. Dimana hanya melalui Kristus,
kita manusia ciptaan dapat mengambil bagian dalam keselamatan tersebut. Paulus
kembali menekankan Kristus sebagai satu-satunya jalan untuk menuju ke keselamatan,
dan rancangan ini sudah ada sejak kekal.
Apa yang bisa kita pelajari dari bagian ini? Kita sering
kali merasa bahwa hidup ini dapat kita gunakan semau kita. Kita bisa melakukan
apa saja yang membuat diri kita puas. Bahkan sebagai orang Kristen yang sudah
diselamatkanpun, gaya hidup tersebut tidaklah berubah. Kita justru berpikir
bahwa ketika kita sudah dibaptis dan menerima Yesus sebagai juru selamat, semua
sudah selesai. Namun Paulus mengingatkan kita semua kembali bahwa keselamatan
hanya ada pada Yesus Kristus Tuhan kita. Hal ini berarti bahwa kita harus
menjalani jalan yang Kristus inginkan. Kita harus mengikut Dia dan memikul
salib kita masing-masing. Jelas sekali bahwa hidup semau kita itu tidak
merupakan upaya untuk mengikut Dia maupun memikul salib kita. Padahal kita
adalah orang Kristen yang katanya memiliki 1 Tuhan. Tapi apakah benar?
Sering kali terjadi sebuah salah persepsi antara Tuhan yang
dimaksud. Paulus menyatakan Yesus Kristus Tuhan kita. Hal ini berarti merupakan
oknum kedua dari Allah umat Israel yang melakukan perjanjian dengan Abraham,
Ishak dan Yakub. Tuhan yang suci dan sempurna tak berdosa. Setiap tindakanNya
dilakukan sesuai dengan kehendak Bapa. Pertanyaannya, bagi kita, orang-orang
yang mengaku diri mereka Kristen namun masih menghidupi pola hidup yang semau
diri sendiri, dapat dipertanyakan apakah kita sudah bertemu Tuhan yang benar?
Mari kita kembali melihat Alkitab dan membacanya secara
utuh. Karena Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan yang diwahyukan kepada
zaman ini. Melaluinya kita dapat mengenal bagaimana Allah yang sejati
menginginkan kita hidup.
Comments
Post a Comment