Pada bagian selanjutnya dari perikop ini dengan menyatakan
bahwa setiap orang memiliki berkat yang berbeda menurut hikmat Allah Sang Pemberi.
Berkat ini bukan berarti orang memiliki keselamatan yang berbeda-beda, namun
lebih kepada berkat untuk dapat melayani Dia. Hal ini juga dimungkinkan oleh
karena Dia sudah bangkit dan menang atas setan.
Apa signifikansi dari kenyataan ini? Tuhan telah memilih
kita diantara banyak orang lain untuk menjadi umatNya. Menjadi umat pilihan ini
memiliki banyak implikasi yang sudah dijelaskan di perikop-perikop sebelumnya.
Namun Paulus menekankan dalam perikop ini bahwa setiap orang diberikan
kesempatan yang berbeda-beda untuk melayani Tuhan. Hal ini juga diungkapkan
Paulus dalam surat Roma yang menjelaskan bahwa orang memiliki peran
masing-masing dalam membangun kerajaan Allah. Hal ini jelas menyatakan bahwa
memang Tuhan membedakan kesempatan satu dengan yang lain agar kita boleh
menempati tempat yang berbeda-beda dalam pembangunan kerajaan Allah.
Sering kali kita ingin menjadi seseorang pelayan Tuhan yang
besar. Kita ingin selalu menjadi kepala. Ingin selalu menjadi yang tersorot.
Padahal, hamba Tuhan yang sejati yang dipanggil untuk menjadi orang besar tidak
pernah berharap menjadi besar. Mereka hanya memfokuskan diri pada pelayanan
mereka untuk Tuhan. Kunci dari kesuksesan hidup kita ada disini. Bagaimana
dalam hidup yang singkat ini kita boleh setia sampai mati pada panggilan kita.
Tujuan hidup kita, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
adlaah untuk memenuhi kehendak Bapa kita di Sorga. Dalam bagian ini Paulus
menambahkan bahwa dalam kehendak Bapa, terdapat kesempatan yang berbeda-beda.
Hal ini menunjukkan bahwa bukan besar atau kecil yang berarti. Namun apakah
kita sudah memenuhi panggilan yang Tuhan berikan pada kita, besar maupun kecil.
Jika kita memang diapnggil untuk jadi orang yang kecil dan kelihatan tidak
berarti, setialah dalam panggilan itu. Namun jika kita dipanggil untuk menjadi
besar, janganlah hendaknya kita membatasi dan hanya menjadi kecil.
Kiranya hidup ini boleh menjadi sebuah persembahan yang
hidup bagi Tuhan kita. Setia dalam panggilan kita masing-masing. Baik besar
maupun kecil, jika itu kehendakNya, maka kiranya terjadilah pada hidup kita
semua.
Comments
Post a Comment