Paulus melanjutkan perikop ini dengan menyatakan bahwa
orang-orang yang dalam kegelapan dan mengeraskan hati terhadap Kristus adalah
orang-orang yang liar dan memiliki segala aspek dalam ketidaksucian. Namun
Paulus mengatakan bahwa itu bukan cara kita mengenal Kristus. Jika kita
mengenal Kristus yang sejati, maka kita akan diajar untuk mengesampingkan
keinginan diri kita dan mengutamakan keinginan Bapa. Untuk membuang diri kita
yang lama dan menjadi diri yang baru dalam Kristus yang dibuat sesuai dengan
rupa Allah dalam kebenaran dan kesucian.
Paulus kembali mengontraskan antara contoh hidup dalam gelap
dan dalam terang. Paulus ingin mengatakan bahwa, orang-orang Kristen yang hidup
sembarangan tidak seharusnya hidup demikian! Orang Kristen harusnya memiliki
hidup yang dikuduskan dan terus mencari pengenalan akan Tuhan sepanjang hidup
kita. Juga Paulus mengatakan bahwa kita juga harus membuang hidup kita yang
lama dan mengenakan hidup yang baru. Hal ini menandakan pertobat yang sejati,
yaitu membuang jauh-jauh kebiasaan kita sebagai manusia dalam kegelapan.
Namun hal ini tidaklah mudah dipraktekkan. Dosa tetap Nampak
begitu nikmat bagi manusia. Sejak seseorang bertobat, maka kepadanya diberikan
oleh Tuhan sebuah kuasa untuk menang melawan kegelapan. Namun pertanyaannya
adalah, maukah kita melawan kegelapan tersebut? Maukah kita menahan hawa nafsu?
Kita tidak akan dapat menolak kenikmatan dunia sampai kita menemukan kenikmatan
sejati dalam Kristus. Tanpa kesadaran akan betapa suci diriNya, kita tidak akan
lepas dari belenggu dunia ini.
Mari kita sekalian hidup menjadi anak-anak terang. Mintalah
kepada Bapa di Sorga agar kita diberi hati yang lebih mengasihi Tuhan, hati
yang lebih taat terhadap Kristus. Agar hidup ini, bolehlah berjalan lurus
sesuai dengan kehendak Bapa.
Comments
Post a Comment