Perikop kali ini merupakan sebuah tulisan dari Paulus yang
mengkontraskan hidup sebelum mengenal Kristus dan hidup yang telah
diselamatkan. Paulus mengawali perikop ini dengan sebuah ajakan agar ktia semua
keluar dari hidup kita yang lama. Hidup kita harus diubah ketika kita mengenal
Kristus. Kemudian Paulus lebih memfokuskan tulisannya di perikop ini kepada
ciri-ciri manusia yang hidup baru dalam Kristus.
Dari perikop ini, kita dapat berkaca dan merenungkan
bagaimana kita menghidup hidup kita selama ini. Ketika Paulus menyebutkan satu
per satu ciri dari hidup sebagai manusia baru, apakah reaksi kita? Apakah kita
sudah melakukan semua itu? Pasti hidup kita jauh dari standard yang Paulus
ucapkan. Semakin kita mengenal Tuhan, kita akan semakin sadar dan dapat melihat
titik-titik hitam dalam hidup kita. Namun jangan biarkan iblis memanfaatkan
perasaan kita ini untuk membuat kita berpikir bahwa percuma mengejar hidup yang
suci tersebut!
Seperti yang Paulus utarakan dalam perikop ini. Hidup kita
harus memiliki arah yang benar terlebih dahulu. Hal ini wajib. Namun kesempurnaan
hanya ada dalam kekekalan konsumasi. Tujuan kita selama hidup di dunia ini
adalah berusaha sebaik-baiknya untuk dapat mencapai kesempurnaan tersebut.
Setiap dari usaha yang kita keluarkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
nanti. Oleh sebab itu, bukan kita yang akan menilai usaha kita untuk
meninggalkan hidup kita yang lama, namun Tuhan sendiri lah yang akan menilai
siapa hambaNya yang sejati.
Kiranya kita boleh memanfaatkan hidup yang satu kali ini
untuk boleh menjauhi hidup duniawi dan semakin mengejar kesempurnaan dalam
Kristus. Agar hidup kita yang hanya satu kali ini boleh lah menjadi persembahan
yang harum bagi Tuhan.
Comments
Post a Comment