Pada bagian terakhir dalam tema berjalan dalam
kebijaksanaan, Paulus menyingung mengenai bagaimana kita memuji Tuhan dan
berterima kasih kepada Tuhan. Bagian ini dikenal dengan bagian doxology, dimana
kita mengembalikan seluruh kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal saja.
Pada bagian memuji Tuhan, Paulus merujuk kepada jenis-jenis
pujian yang dilakukan orang sejak zaman perjanjian lama: mazmur, himne dll. Hal
ini menyatakan kelayakan sebuah pujian yang dinaikan bagi Tuhan kita.
Gereja-gereja pada zaman ini sudah tidak lagi memperdulikan musik yang tepat
untuk memuji Tuhan. Mereka lebih mementingkan musik mana yang berkenan di hati
manusia dan mengundang lebih banyak orang untuk datang. Banyak yang berargumen
bahwa musik-musik sekuler justru membawa mereka lebih merasakan hadirat Tuhan,
namun mereka lupa bahwa yang kita sedang sembah itu adalah Tuhan! Raja dari
segala raja! Sedangkan jika kita hendak mempersembahkan sesuatu bagi raja atau
ratu di Inggris misalkan, kita tidak akan membawakan lagu-laggu sekuler
tersebut, apalagi terhadap Tuhan.
Aspek kedua adalah mengucap syukur, Paulus mengatakan bahwa
kita harus mengucapkan syukur kepada Allah Bapa dalam segala hal dalam nama
Tuhan Yesus Kristus. Di sini Paulus memperjelas pribadi siapa kita harus
berterima kasih. Kita harus berterima kasih dan bersyukur kepada Allah Bapa
karena Dialah yang mencipta dan berdaulat atas seluruh ciptaanNya. Namun kita
harus berdoa dalam nama Kristus karena tanpa Dia yang menjadi perantara dan
pendamai antara kita dan Allah Bapa, kita tidak akan mungkin dapat mengenal dan
mendekatkan diri ke Allah.
Mari kiranya kita sekalian lebi bijak dalam hal kedua hal ini.
Kiranya kita bisa memilih hal yang benar dan melakukannya agar nama Allah dapat
dipuji dan disyukuri dengan benar.
Comments
Post a Comment