Pada kelanjutan perikop ini, Paulus memberikan contoh atau
aspek dalam hidup dalam kasih. Untuk contoh yang pertama, Paulus mengangkat
imoralitas seksual atau percabulan dan segala ketidakmurnian atau ketamakan
bahkan tidak boleh disebutkan diantara umat Allah.
Paulus mengambil tema ini karena dua hal ini menjadi masalah
besar bagi umat manusia. Yang pertama adalah masalah sexual. Dalam hidup ini Tuhan
memberikan fungsi seksual bagi manusia dengan tujuan untuk dapat berkembang
biak dan memenuhi bumi seperti yang dituliskan di kitab Kejadian. Sebagai
tambahan, Tuhan memberikan manusia sebuah anugerah untuk dapat menikmati
hubungan seksual yang benar. Namun sering kali hubungan seksual ini menjadi hal
yang disalahgunakan oleh manusia yang jatuh dalam dosa. Hal ini menjadi dosa
manusia yang sering sekali manusia jatuh.
Sedangkan hal selanjutnya yang Paulus angkat adalah ketamakan.
Ketamakan ini adalah kata yang sama dengan kata mengingini pada hukum taurat
terakhir. Manusia diberikan kesempatan untuk mengelola bumi pada saat
penciptaan. Namun sekali lagi setelah manusia jatuh dalam dosa, fungsi ini
menjadi rusak. Manusia jadi menginginkan untuk dapat mengontrol dan memiliki
segalanya. Manusia memiliki rasa tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki.
Pada kecabulan, sudah jelas hal ini menjadi hal yang
berlawanan dengan berjalan dalam kasih. Karena dengan kita melakukan kecabulan,
maka kita tidak mengasihi pasangan kita dan juga tidak mengasihi pihak yang kita
cabuli. Sedangkan pada ketamakan, kita tidak berjalan dalam kasih karena jika
kita terus menginginkan hal yang tidak kita miliki, berarti kita tidak
menghargai atau mengasihi apa yang kita miliki. Terlebih lagi berarti kita
tidak mengasihi Tuhan yang memberikan apapun yang sudah kita miliki sebelumnya.
Oleh sebab itu, kiranya kita boleh menjaga diri terhadap
dosa-dosa yang sering terjadi ini. Bukan dengan kita berusaha melarikan diri
dari dosa-dosa ini saja, namun kita harus mencintai dan mengasihi Allah terlebih
dahulu, seperti Allah mengasihi kita, sebelum kita bisa meninggalkan dosa-dosa
ini. Karena mustahil bagi manusia dapat menang melawan dosa-dosa tanpa bantuan
Tuhan.
Comments
Post a Comment