Paulus melanjutkan perikop ini dengan membawa tema berjalan
dalam kebijaksanaan sebagai tema selanjutnya yang ia bahas. Poin pertama dalam
berjalan dalam kebijaksanaan adalah kalimat yang populer sekali, “dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
Waktu adalah suatu hal diberikan oleh Tuhan kepada semua
orang dengan jumlah yang sama jika dihitung per harinya. Mungkin jika dilihat
dari sisi umur masing-masing orang, tampak apa yang diberikan oleh Tuhan
berbeda-beda. Namun apa yang menjadi perhitungan dari Tuhan bukanlah seberapa
lama kita hidup, namun bagaimana kita mempergunakan waktu kita.
Ada orang-orang seperti David Brainerd yang diberi Tuhan
hanya 29 tahun untuk hidup. Namun hidup dari David Brainerd dapat menjadi
berkat bagi begitu banyak orang lewat catatannya. Namun banyak juga orang yang
dapat hidup lama sekali, namun tidak dapat menghasilkan apapun bagi kerajaan
Sorga. Kejatuhan manusia telah membuat manusia menggunakan anugerah Allah yang
satu ini untuk hal-hal yang tidak penting. Dengan kekuatan kita sendiri, kita
tidak akan mampu mengarahkan hidup kita ke arah yang benar dan menggunakan
waktu kita dengan benar.
Satu-satunya cara agar kita bisa menggunakan waktu kita
dengan benar adalah bertobat! Kita harus membetulkan arah hidup kita dulu
kepada Tuhan, barulah hidup kita bisa kita atur untuk memuliakan Tuhan. Jika
kita sudah memperbaiki arah hidup kita, maka aksiologi kita akan deperbaharui
juga. Alhasil ktia akan bisa menilai dengan tepat, mana yang berharga dan mana
yang kurang berharga dan dapat bertindak mengejar yang berharga.
Marilah kita, sebagai orang Kristen yang sudah dipilihNya
sejak dunia belum dijadikan, boleh menggunakan anugerah yang Tuhan berikan ini
dengan semaksimal mungkin untuk dikembalikan kepada Sang Pemberi waktu itu
sendiri agar NamaNya dipermuliakan di bumi ini.
Comments
Post a Comment