Ayat terakhir dari perikop ini masuk dalam pembahasan yang
berbeda, jadi ringkasan dari perikop ini dapat dilihat dari ayat 1 sampai 20.
Sepanjang perikop ini Paulus telah memberikan ciri-ciri dari anak terang yang
sudah lahir baru menerima Kristus sebagai juru selamat.
Setiap dari ciri-ciri yang Paulus berikan merupakan
ciri-ciri yang seharusnya ada pada kita. Namun seringkali kita melihat bahwa
kita gagal dalam banyak hal yang disebutkan Paulus. Hidup kita memang jika
dilihat dengan standard Allah sangatlah kotor dan hina. Namun kasihNya yang
besar mengangkat kita yang hina ini dan mengampuni kita. Yang kemudian
mengirimkan Roh Kudus untuk membuat kita memiliki hati yang mau berubah dan
berubah menjadi semakin mirip Kristus. Hal ini memampukan kita untuk ekmbali ke
jalan yang benar di hadapan Allah kita.
Namun sering kali kita masih tetap gagal dalam berbagai
macam hal. Hal ini tidak berarti kuasa Tuhan tidak cukup untuk membuat kita
berubah 180 derajat dalam seketika. Namun Tuhan ingin membentuk anak-anakNya
dalam cobaan dan kegagalan. Tuhan kita adalah Allah yang berdaulat atas
segalanya. Seluruh hidup kita dari dulu sampai sekarang, sudah dibentuknya
sedemikian rupa untuk membentuk kita yang sekarang ada yang nantinya akan
memuliakan DiriNya.
Jadi yang harus kita lakukan bukanlah pasrah terhadap
kondisi kalah ini. Justru kita harus bertobat dan berdoa minta tolong kepada
Tuhan agar diberikan keteguhan dan cinta akan Dia, sehingga kita boleh lebih focus
terhadap bagaimana kita harus bangkit lagi ketika jatuh daripada focus terhadap
diri yang jatuh terus. Kemudian, secara automatis kita akan dibentuk untuk
boleh semakin taat dengan Tuhan yang nantinya akan berhasil memenuhi kriteria
yang Paulus berikan.
Kiranya kita semua boleh menjadi anak-anak Allah yang terus
bertumbuh. Ketika kita jatuh, hendaknya kita tidak putus asa, melainkan
berharap kepada Kristus dan bangkit kembali menghadapi cobaan yang mengalahkan
kita sebelumnya. Supaya nama Tuhan boleh dinyatakan melalui hidup kita
masing-masing.
Comments
Post a Comment