Bagian pertama yang Paulus bahas di bagian ini adalah
hubungan antara suami dan istri. Paulus mengatakan kiranya seorang istri taat
penuh kepada sang suami, karena seperti Kristus menjadi kepala gereja, maka
suami adalah kepala keluarga dan seperti gereja harus taat mutlak terhadap
Kristus, istri pun harus rela taat kepada suami.
Hal ini juga terkait dengan ordo ciptaan. Bagaimana Tuhan
menciptakan laki-laki terlebih dahulu baru kemudian menciptakan perempuan. Hal
ini menyebabkan ordo dalam keluarga menjadi Tuhan -> Suami -> Istri.
Alhasil, suami harus taat kepada Tuhan dan istri harus taat kepada suami
seperti suami taat kepada Tuhan.
Namun hal ini sangat sulit diterima, terutama pada zaman ini
yang mengangkat tema feminisme. Wanita zaman sekarang menginginkan kebebasan
dari pengaruh laki-laki, tidak ingin berada di bawah laki-laki. Itulah zaman
ini, zaman yang ingin membalikkan ordo yang diciptakan Tuhan. Hal ini
menyebabkan keributan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Sang
laki-laki ingin memimpin karena diberikan natur demikian oleh Kristus, namun
sang eprempuan tidak mau dipimpin di bawah sang laki-laki.
Namun Paulus mengatakan dengan jelas pada bagian ini, agar
istri taat kepada suami yang taat kepada Tuhan. Hanya dengan mengikuti ordo
yang benar ini maka hidup kita boleh selaras dengan keinginan Tuhan. Namun
perlu diingat, bahwa yang tertinggi tetaplah Tuhan. Jadi wanita harus lebih
taat kepada Tuhan daripada kepada suami. Jadi jika sang suami melakukan hal
yang tidak benar di hadapan Allah, maka sebagai istri tidak boleh asal taat
saja. Sebaliknya hendaklah sang istri mencegah sang suami untuk mencela Allah.
Kiranya para istri dan perempuan-perempuan yang akan menjadi
istri di kemudian hari, dibekali dengan rendah hati yang mau taat kepada suami
dan Tuhan secara penuh.
Comments
Post a Comment