Selanjutnya Paulus kembali mengulang pernyataan bahwa kita
harus mengenakan perlengkapan senjata Allah. Namun kali ini, Paulus menekankan bahwa kita harus menggunakan
perlengkapan senjata Allah agar bisa bertahan di hari-hari yang jahat ini dan
dapat berdiri tegap walau berada di dunia gelap ini.
Jika Paulus sebelumnya memberikan fokus kepada bagaimana
kita butuh perlengkapan senjata Allah untuk menyerang dan berperang melawan
iblis, kali ini Paulus memberi tekanan bahwa kita juga tidak dapat bertahan di
dunia ini tanpa Tuhan. Hidup di dunia tanpa Tuhan namun tidak terseret oleh
arus dunia ini adalah hal yang mustahil. Sadar tidak sadar, banyak filsafat
dunia yang masuk ke otak kita tanpa kita sadari dan hal yang lebih penting
adalah, filsafat-filsafat dunia ini bertentangan dengan Alkitab. Kemudian, hal
yang paling parah adalah kita sebagai orang Kristen tidak sadar ada filsafat
dunia yang masuk ke otak kita, terlebih lagi membela pemikiran itu dengan keras
kepala ketika dihadapkan dengan kebenaran.
Kita yang merupakan manusia berdosa, begitu rapuh dalam
pendirian. Tanpa Tuhan yang beranugerah kita tidak akan bisa mengarahkan hati
kita kepada Tuhan. Oleh sebab itu Paulus mengatakan agar jemaat di Efesus boleh
bertahan dan berdiri teguh dengan mengenakan perlengkapan senjata Allah ini.
Dengan perlengkapan ini, kita dapat berdiri tegap dan melihat lurus ke satu
buah fokus saja, yaitu ke Tuhan kita.
Kiranya kita boleh bertahan dengan prinsip-prinsip
Alkitabiah yang kita pelajari. Bukan dengan kekuatan kita sendiri, namun dengan
bantuan dan anugerah Tuhan kepada kita semua.
Comments
Post a Comment