Akhirnya tiba juga di penghujung dari pembahasan kitab Alkitab
pertama yang ditulis di sini. Kiranya setiap Firman yang dibagikan boleh
menjadi berkat bagi banyak orang yang membaca. Pada post ini, akan tertulis
kesimpulan singkat dari apa yang bisa dipelajari dari surat Efesus ini.
Surat Efesus ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Efesus
ketika ia sedang dipenjara. Secara umum, surat ini menceritakan perjalanan
kehidupan seorang Kristen. Dimulai dari bagaimana kita dulu hidup dalam
kegelapan dunia, jauh dari terang. Namun Tuhan dengan kasih setiaNya kepada
kita manusia, memilih orang-orang pilihanNya untuk diselamatkanNya. Orang-orang
ini diselamatkan oleh karena anugerah Allah, bukan usaha manusia, melalui iman
kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang mati di kayu salib sebagai ganti kita
yangs eharusnya meminum cawan murka Allah. Terlebih lagi Paulus membuka rahasia
besar bahwa keselamatan dari Allah ini tidak hanya terbuka untuk orang Israel
saja, namun juga untuk seluruh umat manusia di dunia. Dia sendiri lah yang akan
menjaga kita dan menguatkan kita dalam perjalanan kita di dunia ini.
Kemudian Paulus berganti kepada aplikasi langsung. Pada
bagian ini Paulus menyebutkan jalan-jalan yang harus dijalani oleh umat Allah.
Mulai dari kesatuan, kebenaran, kasih, terang, kebijaksanaan sampai penahlukan
diri. Semua jalan itu adalah jalan-jalan yang harus kita lalui sebagai jalan
untuk bertumbuh mempersiapkan pekerjaan kita yang sesungguhnya; berperang.
Setelah menyelesaikan semua hal tersebut, kita dituntut untuk dapat berperang
bagi Kristus melawan iblis. Untuk itu Paulus menyebutkan perlengkapan yang
harus digunakan untuk kita dapat menang di perang ini.
Surat Efesus ini memberikan pada kita sebuah pegangan, bahwa
Allah kita adalah Allah yang berencana. Setiap dari detail hidup kita Dia
ketahui. Oleh sebab itu, setiap detail hidup kita harus kita garap dengan
bimbinganNya, agar menjadi suci dan memuliakan namaNya. Serta kita dapat
sedikit lebi hmengerti betapa anugerahNya menopang hidup kita selama ini.
Bagaiamana kita yang dulu gelap dipanggilNya ke terangNya. Dan pada akhirnya,
kita mengerti bahwa hidup kita haruslah berbuah dan buah yang dihasilkan
tidaklah sama dengan dunia ini. Dalam hal inilah kita bsa menyatakan ke dunia
bahwa kita adalah umat pilihan Allah yang dipilihNya sebelum dunia dijadikan
untuk menjadi prajuritNya melawan iblis.
Kiranya setiap dari bagian Firman di surat ini boleh kita
refleksikan dan kita hidupi. Agar hidup kita boleh menjadi sebuah korban yang
harum di hadapan Tuhan.
Comments
Post a Comment