Paulus kembali mengawali surat yang
ia tujukan kepada jemaat di Kolose dengan salam pembuka. Salam Paulus kali ini
menyatakan bahwa ia menulis surat tersebut bersama Timotius. Kemudian Paulus
menyebutkan bahwa tujuannya adalah kepada gereja Tuhan di kota Kolose dengan memberikan
berkat dalam bentuk berkat dan damai yang dari Tuhan akan menyertai jemaat di
Kolose.
Paulus menyatakan kembali dengan
jelas bahwa dia menuliskan surat ini dengan autoritas sebagai seorang rasul
walaupun, ia sendiri belum pernah pergi ke Kolose dan bertemu jemaat di sana. Terlebih
lagi Paulus menekankan bahwa ia adalah rasul dengan kehendak Allah. Hal ini
diperlukan untuk menegaskan autoritasnya untuk meluruskan kembali doktrin
gereja di Kolose yang tercemari oleh ajaran dari luar.
Hal yang menarik disini adalah
bagaimana Paulus, yang bukan merupakan pendiri dari gereja di Kolose dapat
terbeban untuk menuliskan surat kepada jemaat di Kolose untuk mengembalikan
ajaran yang benar di kota tersebut. Lain dengan surat Efesus yang ditujukan
kepada gereja di Efesus yang Paulus bentuk sendiri, Paulus tidak memiliki
afiliasi yang resmi dengan gereja di Kolose ini. Namun walaupun demikian, Paulus
tetap memiliki hati untuk membetulkan ajaran yang salah ini.
Mengapa Paulus terbeban? Karena Paulus
mengerti dengan jelas bahwa dia merupakan bagian dari seluruh pekerjaaan Allah
dan bukan hanya kepada gereja-gereja tertentu saja. Hal ini membuatnya dapat
melihat pekerjaan Tuhan dalam gambar yang besar dan utuh. Lain dengan
persekutuan di zaman ini. Persekutuan di zaman ini banyak yang gagal melihat
gambar besar pekerjaan Tuhan dan hanya berkutat pada persekutuan mereka
sendiri. Alhasil, persekutuan satu dan persekutuan lainnya bukannya saling
membantu untuk menjangkau mahasiswa sebagai contoh, namun justru berselisih dan
berusaha mengambil anggota dari persekutuan lainnya. Hal ini merupakan tindakan
yang bukannya memuliakan Tuhan, namun justru mempermalukan namaNya.
Kita seharusnya sebagai satu tubuh
Tuhan dalam gereja di dunia ini, haruslah bersatu demi mencapai tujuan yang
sama: menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini. Untuk ini, kiranya kita semua
boleh dalam panggilan masing-masing, namun tetap bekerja sama dalam satu tubuh
demi mencapai tujuan kita bersama.
Gambar diambil dari: http://pursuingmeaningfullife.com/wp-content/uploads/2011/12/body-of-christ.jpg
Comments
Post a Comment