Paulus melanjutkan perikop ini lagi
dengan kembali menegaskan atribut dari Kristus. Paulus mengatakan bahwa Kristus
memiliki kepenuhan Allah yang berkenan dalam diriNya. Juga, melalui Kristus,
segala hal di bumi dan di Sorga menemukan kedamaian melalui kematianNya di
salib.
Kepenuhan disini jika dilihat dari
bahasa aslinya memiliki makna yang lebih dalam. Kepenuhan yang dipakai memiliki
makna bahwa Allah bukan saja menjadi atribut dari Kristus, namun memiliki arti
memenuhi Kristus. Dengan kata lain, hal ini ingin mengatakan bahwa Kristus
bukanlah sekadar manusia beratribut Tuhan, namun Tuhan itu sendiri.
Perdamaian di sini merupakan salah
satu tujuan dari salah satu peran Yesus yang disandangNya dalam gelar Raja
Damai. Hal ini merupakan deklarasi dari Paulus bahwa Yesus yang mati di kayu
salib, melakukan semuanya itu untuk mendamaikan kita manusia berdosa dengan
Allah Bapa. Dosa dan kekudusan Allah adalah dua hal yang anti-thesis. Artinya,
dua hal tersebut adalah hal yang sama sekali berlawanan. Di mana ada kesucian,
disitu tidak ada dosa. Oleh sebab itu, seharusnya manusia tidak bisa bersatu
dengan Allah. Namun karena kasih, maka Kristus yang adalah Tuhan rela mati di
kayu salib untuk mendamaikan kita dari murka Allah.
Kita dapat melihat bahwa,
penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus melalui salibnya, hanya akan mungkin
jika Dia adalah Tuhan itu sendiri yang menjadi kurban tak bercacat. Bagaimana
kita meresponi ini? Apakah dengan hidup sembarangan? Jika kita hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Yesus
dan tidak mengerti rahasia ini, maka kita adalah orang yang celaka. Bayangkan,
jika kita turun jabatan di kantor saja kita sudah tidak senang, bagaimana Tuhan
yang tidak terbatas rela berinkarnasi sebagai manusia dan mati demi mendamaikan
kita? Semua itu adalah kasih yang terlalu besar untuk kita dapat mengerti.
Namun hal yang pasti adalah, mengetahui ini, kita tidak bisa hidup sembarangan
dalam dosa lagi. Jika kita sadar dengan pasti bahwa Kristus begitu besar, maka
kita akan hidup menghargai Dia dengan hidup menurut apa yang Dia ingini, hidup
yang suci.
Kiranya kita orang Kristen, boleh
memiliki hidup yang berbeda dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Hidup
yang berbeda dengan dunia dan memuliakan Dia dengan seluruh hidup kita.
Gambar diambil dari: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNr-P5cqgXl0Rf8SksPLDEdW4BeNxSh7z1-AelHiRkm4ao8oE2MUhMukgxUB-fV-3fpG7clz7cxcoNLEhu24br-92TSe9jJVaupFxNRcXUc0-fSGhybZrgjFQ5hK3cLFG4gtF71aPQVQE/s1600/manger+star.jpg
Comments
Post a Comment