Pada perikop ini, Paulus ingin
menyatakan peran Kristus dalam karya keselamatanNya. Mengapa harus Kristus? Perikop
ini menjelaskan segala apa hal yang hanya dimiliki oleh Kristus.
Paulus membagi perikop ini menjadi
tiga bagian: bagian pertama yang membahas kelebihan Kristus, bagian kedua yang
membahas apa yang Yesus lakukan bagi kita dan kondisi bagi kita manusia untuk
menerima anugerah yang Dia berikan. Tiga hal ini saling terkait satu dengan
yang lainnya. Bagian pertama menjadi alasan mengapa bagian kedua bisa terjadi.
Sedangkan bagian ketiga adalah kondisi yang menjadi bagian kita untuk
menjaganya, agar kita siap menerima bagian kedua. Ketiga bagian ini dapat
digabungkan menjadi satu dengan benang merah karya keselamatan Kristus itu
sendiri.
Jika kita melihat karya keselamatan
tersebut dari sisi Kristus, maka kita dapat melihat bagaimana Paulus
menjelaskan qualitative difference antara
Kristus dengan mahluk lain. Hal ini memaparkan bahwa Kristus adalah satu-satunya
pribadi yang mampu menebus kita melalui karya keselamatanNya.
Sebaliknya, dari sisi kita manusia,
Paulus menjelaskan dengan konteks jemaat Kolose yang sedang diserang ajaran
sesat, bahwa kita akan menjadi pemenang dan pewaris segala anugerah tersebut,
jika kita menjaga diri kita dalam kondisi yang Paulus katakan; tetap setia
kepada Injil yang sejati. Hal ini langsung menusuk ke pusat permasalahan di
Kolose dimana jemaat disana sedang diserang oleh ajaran sesat. Namun hal
tersebut juga berlaku bagi kita yang ada di zaman ini, karena pada zaman ini,
kita juga sadar ataupun tidak, sedang diserang oleh paham postmodernism setiap
harinya.
Berapa kali dalam hidup kita tahu
bahwa melakukan sesuatu berdosa, namun tetap melakukan hal tersebut? Daging
kita memang lemah dan mudah sekali tergoda. Tergoda bukan saja untuk melakukan
dosa, namun juga tergoda untuk menganggap hal yang dosa tersebut sebagai
tindakan yang lazim pada zaman ini dan mengkompromikannya. Hal ini adalah hal
yang sangat bahaya. Semakin kita berkompromi dengan paham dunia, maka kerohanian
kita akan semakin tumpul dan hidup kita akan semakin terjerumus dalam dosa.
Namun Paulus menjelaskan bagaimana
Tuhan kita begitu ajaib; bagaimana Dia berbeda dengan semua mahluk hidup
lainnya. Tuhan kita berbeda dengan yang lainnya! Hal ini merupakan satu titik
harapan terang yang tidak akan pudar sampai dunia berlalu. Tinggal bagaimana
kita bisa terus mencari terang itu. Terus berpegang pada terang itu. Tantangan
pasti akan datang. Badai pasti akan menerpa. Namun dalam Tuhan kita harus
bertahan untuk terus menuju terang tersebut.
Kiranya kita bisa teguh beriman
kepada Tuhan kita Yesus, yang telah mati demi merekonsiliasi hubungan kita
dengan Allah Bapa. Melewati segala badai yang menerpa bersamaNya.
Gambar diambil dari: http://pastorkriscleve.files.wordpress.com/2012/03/bright-light.jpg
Comments
Post a Comment