Paulus menjelaskan dengan lebih
detail mengenai Firman Tuhan yang harus diberitakan gereja. Firman yang harus
disebarkan merupakan misteri yang sudah tersembunyi selama berabad-abad dan
sekarang telah dibukakan bagi para orang kudusNya. Kepada para orang kudus
tersebut, Tuhan memilih untuk membuat mereka tahu betapa besarnya kekayaan dalam kemuliaan rahasia ini diantara
para orang kafir (di luar bangsa Israel), yaitu Kristus dalam kita, yang
merupakan harapan yang mulia.
Misteri yang disebutkan di sini
mengingatkan kita kepada misteri yang disebut Paulus di suratnya kepada jemaat
di Efesus. Misteri ini tak lain dan tak bukan adalah karya keselamatan Kristus.
Terlebih lagi, jadi akan Mesias tidak hanya berlaku bagi kaum Israel yang
menerima janji ini bertahun-tahun lalu dari nubuatan para nabi di perjanjian
lama. Janji akan datangnya Mesias yang akan memberikan jalan kemenangan bagi
umat manusia juga berlaku bagi orang di luar Israel yang disebut bangsa kafir.
Paulus pada perikop ini kembali
memunculkan pusat dari seluruh Alkitab, yaitu karya keselamatan Kristus. Paulus
kembali memunculkan bahwa Yesus adalah harapan sejati yang kita bisa pegang
untuk menyelamatkan kita dari kesia-siaan hidup ini. Namun Paulus tidak lupa
mengatakan prasyarat untuk kita boleh menikmati keselamatan ini. Syarat itu
adalah Kristus dalam kita, Christ in us. Hal
ini menjadi tema besar tersendiri yang disinggung sepanjang perjanjian baru.
Kristus dalam kita, memiliki
kompleksitas yang dalam. Namun, semua itu berawal dari bagaimana kita
menyerahkan hidup kita kepada Kristus dan membukakan pintu bagiNya untuk
menjadi juru selamat kita. Dari situ perjalanan kita untuk terus menjaga
kekudusan dan melayani Tuhan akan dimulai. Dalam perjalanan tersebut akan
banyak tantangan yang menghadang kita. Banyak cobaan dari iblis yang akan
berusaha untuk menjatuhkan kita. Namun dengan Tuhan bersama kita, kita akan maju dan menang. Namun
semuanya akan sia jika kita kehilangan Kristus dalam kita. Kita akan kalah di setiap
perjalanan kita. Kita akan terus berkubang dalam dosa kita. “… di luar Aku,
kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yoh 15:5)
Kiranya ini boleh menjadi peringatan
untuk kita semua orang beriman. Kita harus terus bergantung padaNya, meminta
ampun atas dosa-dosa kita dan kita harus terus merasa miskin di hadapanNya.
Karena tanpa penyertaanNya dalam kita, seluruh hidup kita akan sia-sia.
Gambar diambil dari: http://s4.hubimg.com/u/3980763_f496.jpg
Comments
Post a Comment