Secara keseluruhan, Paulus menceritakan mengenai kunci
kemenangan seorang Kristen terhadap ajaran-ajaran sesat, secara khusus kepada
jemaat di Kolose yang memang sedang mengalami masalah dalam serangan ajaran
sesat.
Paulus memulai dengan dasar terutama kekristenan itu
sendiri, yaitu penerimaan Yesus Kristus sebagai juru selamat pribadi kita. Dari
sana Paulus mengajak kita untuk tidak berhenti sampai pertobatan saja, namun
boleh bertumbuh dengan dasar iman yang sejati. Dengan bangunan kokoh tersebut,
kita dapat melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang merupakan raja di atas
segala roh-roh jahat di bumi ini. Paulus juga mengaitkan hal ini degan tradisi
orang Yahudi mengenai sunat. Paulus menyatakan bahwa kita dalam perjanjian baru
tidak lagi perlu disunat secara fisik, karena kita sudah disunat
kemanusialamaan kita secara rohani. Hal ini menjadi simbol bahwa kita adalah
anak-anak Allah yang telah mewarisi kuasaNya yang telah mengalahkan segala
kekuasaan iblis melalui kematian dan kebangkitan AnakNya yang tunggal yaitu
Yesus Kristus.
Perikop ini memberikan kepada kita dasar iman yang kuat
untuk bisa berperang melawan ajaran-ajaran sesat. Kita yang tadinya merasa
tidak berdaya haruslah sadar bahwa kuasa Allah sudah diwariskan kepada kita
agar kita boleh hidup suci seperti Kristus teladan kita. Ketidakmampuan sudah
bukan lagi alasan kita untuk tidak menolak godaan iblis. Lalu apa yang masih
membuat kita jatuh?
Yang membuat kita jatuh adalah diri kita sendiri. Hati kita
yang mendualah yang membuat diri kita masih dapat jatuh dalam dosa. Jika hati
kita masih menyukai dosa, maka menurut John Owen Roh Kudus tidak akan bekerja
melawan hati kita. Tanpa Roh Kudus bekerja, adalah mustahil untuk kita dapat
berjalan kea rah yang benar. Yang harus kita lakukan adalah meminta kepada
Tuhan hati yang tidak bercabang. Hati semacam inilah kunci dari para
raksasa-raksasa iman dari dahulu kala. Dengan memiliki hati seperti ini,
barulah kita dapat melangkah mengenal Kristus lebih lanjut.
Marilah kita semua berdoa dengan sungguh-sungguh, seperti
Yakub yang bergulat dengan Allah dan tidak melepaskanNya sampai dia diberkati.
Mintalah agar kita memiliki hati yang tidak bercabang. Agar hidup ini boleh
dipakai olehNya untuk menyatakan kehendakNya yang mulia di dunia ini.
Gambar diambil dari: http://schoolworkhelper.net/wp-content/uploads/2012/05/Dualism.jpg
Comments
Post a Comment